Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!

Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-14
Oleh:  Te AnastasiaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
39Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

“Ternyata selama ini anakku kembar lima? Beraninya kau menyembunyikan si kembar dua dariku, Chloe Valencia!” Chloe Valencia kehilangan kesuciannya karena dijebak hingga membuatnya hamil dan diusir pergi oleh keluarga angkatnya. Chloe melahirkan lima bayi kembar sekaligus. Namun, sahabatnya menculik tiga bayinya dan mengaku sebagai ibu kandung mereka, lalu meminta pertanggungjawaban pada Caesar Leopold—seorang CEO ternama yang pernah merenggut kesucian Chloe, sekaligus Papa kandung si kembar. Beberapa tahun kemudian, Chloe kembali bersama dua anak kembarnya untuk mengambil si kembar tiga dari tangan Caesar! Si kembar lima berkata dengan lantang, “Kami akan mencari Daddy yang baru untuk Mommy!” Caesar Leopold memasang wajah marah. “Hal itu tidak akan pernah terjadi!”

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Jangan Membawa Pergi Ketiga Bayiku!

"Vidia? Kau mau membawa anakku ke mana?"

Chloe Valencia yang baru saja terbangun dari tidurnya, menatap bingung pada sahabatnya yang tengah memindahkan bayinya ke dalam boks dorong dengan tergesa.

Dua hari yang lalu, setelah melalui persalinan yang panjang, Chloe melahirkan lima anak kembar sekaligus.

Kebingungannya berubah menjadi panik saat Chloe menyadari bahwa tiga dari lima ranjang bayinya kini sudah kosong, hanya menyisakan dua bayi di ranjang masing-masing. Sementara tiga bayi lainnya sudah dipindahkan ke dalam boks dorong yang dibawa oleh Vidia.

"Tunggu, Vidia!" seru Chloe saat melihat Vidia bergegas ke arah pintu sambil mendorong boks bayi tersebut.

Chloe berpegangan pada tepian ranjang dan terbungkuk memegangi perutnya yang perih bekas jahitan operasi. "Kau mau membawa mereka ke mana?!" serunya panik.

"Aku akan membawa mereka pergi bersamaku,” kata Vidia ringan. Seolah itu adalah hal yang sangat lumrah untuk dikatakan.

“Apa maksudmu?” tanya Chloe cemas. “Ini sudah tengah malam!”

Vidia mendengkus. “Selama delapan bulan kau tinggal denganku, kau pikir itu gratis?" katanya dengan wajah sinis.

Chloe benar-benar bingung sekaligus tak percaya. Wanita yang ada di hadapannya kini seolah bukan Vidia, bukan sahabat yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka.

Wanita itu seperti orang lain, yang menyimpan benci yang terlihat jelas lewat tatapan matanya.

“Anggap saja bayi-bayimu ini adalah bayaran atas kebaikanku padamu!” kata Vidia, kemudian mendorong boks bayi itu keluar dari kamar inap yang ditempati Chloe.

"Tidak, tidak, Vidia. Tunggu—akh!"

Chloe meringis memegangi perutnya. Namun, ia berusaha berjalan dengan menyeret kakinya, mengabaikan nyeri hebat di bagian perut.

Sakit ini sama sekali tidak sebanding dengan rasa kecewa dan takut yang menyelimuti hati Chloe. Ia tidak menyangka Vidia akan melakukan hal ini.

Setahun yang lalu, tepat di malam kelulusannya, Chloe dijebak hingga akhirnya ia menghabiskan satu malam panas dengan pria asing. Chloe tidak tahu siapa yang telah menjebaknya. Ia juga tidak tahu siapa laki-laki yang telah menidurinya.

Orang tua angkatnya mengusirnya dari rumah saat mereka tahu Chloe hamil tanpa suami. Vidialah yang menolong Chloe dan mengajaknya tinggal bersama di Nantes.

Vidia membantunya bangkit dari keterpurukan, hingga akhirnya Chloe berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai asisten dokter di rumah sakit yang sama dengan tempatnya melahirkan ini.

Tapi mengapa Vidia melakukan ini? Bagaimana mungkin, orang yang selama ini ia anggap teman baik, justru tega membawa lari ketiga bayinya?!

"Jangan bawa anak-anakku, Vidia!" seru Chloe berjalan dengan kaki gemetar.

Air mata jatuh membasahi pipinya. Dadanya terasa nyeri. Baru dua hari yang lalu ia melahirkan kelima bayinya dengan taruhan nyawa, bahkan rasa sakitnya belum sirna, tetapi kini anak-anaknya diambil begitu saja oleh orang yang ia kira tulus kepadanya.

"Vidia, apapun yang kau inginkan akan aku berikan, tapi jangan bawa anak-anakku!"

Namun, seruan putus asa itu hanya bergema di ruangan yang sepi. Sosok Vidia yang membawa ketiga anaknya sudah tidak terlihat lagi.

Chloe terduduk di lantai yang dingin, meraung meminta tolong pada kesunyian malam.

"Kembalikan anakku!"

Chloe menangis histeris di ambang pintu kamar rawat inapnya. Suara tangisannya diikuti oleh tangisan dua bayi kembar laki-lakinya yang masih berada di dalam ranjang bayi.

"Tolong! Dokter ... Suster!" teriak Chloe, ia bersimpuh di lantai menahan sakit di perut dan juga hatinya melihat anaknya dibawa pergi.

Dari ujung lorong, pintu kaca buram terbuka. Tampak beberapa dokter dan perawat segera berlari cepat ke arahnya.

Mereka semua tampak panik mendengar jeritan tangis di tengah malam.

"Chloe, apa yang terjadi?" Dokter Amelia—atasan Chloe—bergegas mendekatinya dan merangkulnya.

"Vidia membawa ketiga bayiku, Kak Amelia! Anakku dibawa pergi!" tangis Chloe pecah, ia lunglai dalam pelukan Amelia.

Para dokter dan suster yang berada di sana pun terkejut mendengarnya. Kamar inap Chloe berada di ujung lorong, cukup jauh dari tempat perawat berjaga sehingga mereka tidak mendengar keributan sebelumnya.

"Cepat kejar! Laporkan pada pihak berwajib!" seru seorang dokter laki-laki di sana.

Suasana seketika menjadi heboh. Tapi Chloe sudah tidak memiliki tenaga bahkan untuk menegakkan tubuhnya.

Hatinya hancur melihat tiga dari lima anaknya dibawa kabur. Padahal, mereka adalah alasan mengapa Chloe ingin tetap hidup.

"Anak-anakku…!" Chloe mengepalkan kedua tangannya dan memukul-mukul lantai.

"Chloe, tenangkan dirimu. Vidia pasti tertangkap," ujar Amelia kembali memeluk dan menenangkannya.

Chloe menatap nanar tiga ranjang bayi yang sudah kosong. Sedih saja tidak cukup untuk menggambarkan perasaannya saat ini. Ia hancur.

Namun, tangisan dua bayi laki-lakinya yang tersisa menyadarkan Chloe. Ia menatap mereka dengan perasaan tidak karuan.

Tidak … ia tidak boleh hanya diam dan membiarkan kesedihan ini menelannya terlalu lama. Ada dua anaknya yang lain yang saat ini sangat membutuhkannya.

Chloe masih punya mereka. Dan dua bayi tidak berdosa itu kini hanya bisa menggantungkan hidupnya pada Chloe saja.

Wanita itu terdiam dengan tangan mengepal erat. "Aku akan mengambil anakku kembali, Vidia," geramnya lirih. Suaranya dipenuhi oleh sebuah tekad. "Aku akan membalas perbuatanmu!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
6 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status