All Chapters of Cintanya Bukan Untukku: Chapter 11 - Chapter 20

Seketika, wajah Emma langsung pucat.Ayah Ethan pun tampak terkejut dan bertanya, “Kenapa? Bukannya kamu selalu menyukai Emma?”Ethan tidak menatap Emma dan hanya menjawab dengan tenang, “Ayah, mengganti pengantin jadi Emma memang bisa menyelesaikan masalah hari ini. Tapi, bagaimana setelahnya?”“Kerja sama antara keluarga kita dan Keluarga Sean ada begitu banyak. Meskipun Olivia sudah menyerahkan semua bisnisnya ke manajer, keputusan akhir tetap ada di tangannya.”“Dia memang nggak datang ke pernikahan hari ini, tapi kamu pikir dia bakal benar-benar senang melihatku menikah dengan Emma? Kalau ternyata dia hanya mengambek dan nggak mau datang, lalu pengantinnya diganti begitu saja. Menurutmu, apa yang bakal dia lakukan?”“Bagaimana kalau dia marah dan memutus semua kerja sama dengan Keluarga Pruden?”“Bukan hanya itu, mengganti pengantin tiba-tiba akan membuat orang luar berpikir kalau keluarga kita nggak bisa pegang janji. Itu bisa merusak reputasi kita di dunia bisnis.”Ethan menjel

Ethan kembali ke kampus dan langsung menemui dosen pembimbing Olivia. Tanpa basa-basi, dia langsung berkata, “Pak Irfan, tolong berikan kontak penelitian tempat Olivia pergi padaku. Aku mau menjemputnya pulang.”Pak Irfan langsung tertegun mendengar ucapannya.“Anak muda, kamu nggak salah?! Proyek yang dia ikuti itu proyek nasional kelas atas, bukan main-main. Setiap peneliti yang diterima sudah melalui seleksi ketat. Setelah masuk, mana bisa keluar seenaknya?!”Ethan yang biasanya tenang dan kalem, kali ini justru merasa gelisah luar biasa. Nada bicaranya juga ikut terburu-buru,“Pak Irfan, kamu nggak tahu situasi Olivia sebenarnya. Sebenarnya dia nggak ingin pergi ke sana. Kami bertengkar hebat beberapa hari lalu dan dia pergi ke sana hanya karena emosi sesaat untuk membuatku kesal!”Benar.Sampai detik ini pun, Ethan masih yakin bahwa Olivia pergi hanya karena pertengkaran mereka.Ethan melanjutkan, “Dia pasti akan menyesal beberapa hari lagi. Nanti malah bisa mengganggu jalannya

Tangan Ethan yang hendak mendorong pintu, tiba-tiba membeku.Dengan wajah tak percaya, dia menatap ke dalam melalui kaca di pintu dan langsung melihat pemandangan di dalam ruangan.Terlihat Emma sedang dikelilingi sahabat-sahabatnya. Wajahnya dipoles riasan tebal, tak sedikit pun terlihat sisi polos dan lemah lembut seperti biasanya.Yang terlihat justru ekspresi angkuh penuh kebanggaan.“Sudah jelas berhasil dong! Kalian belum dengar kabarnya? Olivia, tunangan tuanya itu sudah ikut proyek antariksa. Harus tunggu setidaknya sepuluh atau dua puluh tahun lagi, baru dia bakal balik!”“Para wanita langsung bertepuk tangan meriah.“Kak Emma memang luar biasa! Ikatan pernikahan dan kerja sama antara Grup Sean dan Grup Pruden yang sekuat itu saja bisa kamu atasi.”“Kak Emma, ajarin kami dong. Bagaimana kamu membuat Olivia mundur sendiri? Kami mau belajar darimu.” Senyuman Emma semakin puas.“Tentu saja aku melakukan banyak usaha. Sejak awal, om memang nggak setuju mengadakan pernikahan itu.

Tepat di hadapannya, terlihat ada dua tumpukan barang.Tumpukan pertama adalah barang-barang yang sebelumnya dikirim oleh Olivia padanya.Saat memeriksanya, ternyata semuanya adalah hadiah yang pernah dirinya berikan pada Olivia.Karena sebagian besar barang-barang itu adalah hadiah yang dibeli asistennya atas perintahnya. Jadi, Ethan sendiri bahkan sudah tidak ingat lagi.Tatapan Ethan pun menjadi tajam.Jadi, Olivia sudah berniat mengembalikan semua barang itu sebelum pergi?Pandangannya beralih ke tumpukan barang lain.Ethan langsung mengenali itu, itu semua adalah hadiah yang dulu Olivia berikan padanya.Barulah dia teringat, Olivia memang sangat suka memberinya hadiah.Setiap hari ulang tahun, hari peringatan tahunan dan bahkan berbagai perayaan, semuanya ada hadiah.Awalnya dia merasa terganggu, sampai akhirnya dia tidak pernah lagi membuka hadiah-hadiah itu dan hanya melemparkannya begitu saja ke ruang bawah tanah.Sekarang, semua itu sudah dirapikan ibunya.Ethan terpaku dan me

Begitu tersadar dari mimpi, Ethan sangat senang. Karena di dunia nyata ini, Olivia masih hidup. Dia belum mati ditusuk orang gara-gara dirinya.Namun detik berikutnya, rasa senang itu langsung berubah menjadi sesak luar biasa. Karena meskipun Olivia masih hidup, dia sudah pergi ke tempat yang tak akan bisa dia temukan lagi.Bagaimanapun juga, dalam mimpi itu, dirinya benar-benar telah memiliki Olivia selama dua puluh tahun lebih.Namun, dirinya yang sekarang benar-benar kehilangan Olivia.Memikirkan itu saja sudah membuat dadanya terasa sangat sakit. Dia mencengkeram kepalanya erat-erat, bahkan untuk bernapas saja terasa sangat berat.Melihat kondisinya seperti itu, ibu Ethan pun langsung panik dan buru-buru menariknya, “Ethan, kamu kenapa? Nggak enak badan? Aku panggil dokter, ya?”Ethan pun perlahan mengangkat kepalanya, dengan mata berkaca-kaca, dia menatap ibunya dan berkata dengan suara serak, “Ibu, sepertinya… aku benar-benar mencintai Olivia.”Begitu kalimat itu keluar dari mulu