Alvaro bergegas kembali ke rumah sakit dan menatap ayahnya yang terbaring di ranjang pasien dengan wajah pucat pasi. Kemudian, dia menunduk karena malu. Luna mengikutinya dari dekat bersama Enzo.Bibir Andy Andara yang pucat pasi bergerak pelan, sedangkan napasnya tersengal-sengal. Meskipun suaranya sangat serak, dia tetap menunjuk ke arah Alvaro dan berseru marah, "Dasar bajingan!"Ester buru-buru menepuk dadanya, lalu melirik Alvaro dengan dingin dan mengkritik dengan pedas, "Varo, lihat apa yang sudah kamu lakukan!"Alvaro tidak berani mengangkat kepalanya. Melihatnya yang seperti itu, Andy merasa sangat kecewa dan menunjuknya sambil berujar dingin, "Meski aku mati, jangan harap gadis itu bisa bawa anaknya masuk ke keluarga ini!"Ucapan itu terdengar oleh Luna yang sedang menguping di depan pintu. Secercah kecemburuan dan kebencian terpancar di matanya. Dia mengepalkan tangannya, lalu membuka pintu dan bertanya, "Kenapa? Anak dalam kandunganku itu keturunan kalian! Dia itu anak Var
Baca selengkapnya