Pagi menjelang, meski cahaya matahari tidak menembus ruang bawah tanah tapi aroma kopi lembut yang diracik Alfred membuat Laura terbangun. “Brian … ini bukan mimpi,” ucapnya pelan setelah menoleh ke samping. Brian terbaring di sisi tempat tidur dengan wajah tenang, matanya terpejam, tapi tangan kirinya masih menggenggam jemari Laura seolah takut kehilangan lagi. Laura menatapnya lama. Ada garis-garis lelah di wajah itu, tapi juga ketenangan yang baru kali ini ia lihat. Pria yang selama ini hanya muncul dalam mimpi, kini benar-benar di sisinya — nyata, hangat, hidup. Ingatannya tentang Brian telah kembali, begitu juga dengan Brian yang telah berada disisinya. Ia mengangkat tangan, mengusap perlahan rambut Brian yang sedikit berantakan. Bibirnya melengkung dalam senyuman kecil. “Selamat pagi, sayang …” bisiknya nyaris tanpa suara. Brian bergumam pelan, membuka matanya setengah, menatapnya dengan pandangan yang berat tapi lembut. “Laura … jangan pergi lagi.” Katanya pelan
最終更新日 : 2025-10-19 続きを読む