All Chapters of Aku Seorang Jenius Super: Chapter 151 - Chapter 160

Luo Guxie menarik napas dalam-dalam dan memalingkan pandangannya dari matanya. Ia mendengus dan berkata dengan sombong, "Omong kosong! Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa membuatku, Luo Guxie, menyerah pada muridku!" "Jangan pernah mengatakan hal seperti itu lagi!" Ia melotot padanya dan berbicara dengan nada dingin. Ia adalah Divine Master tingkat 9, yang terkuat di bawah King Realm, dengan seluruh Holy Eaves Realm mendukungnya. Di seluruh Eastern Divine Region, atau bahkan di seluruh Primal Chaos, tidak ada orang yang ia takuti, kecuali King Realm itu sendiri. Namun, Fei Yang (Yun Wuji) tahu semua ini, namun ia masih menolak untuk memberitahunya dan bahkan khawatir tentang keselamatannya. Tanpa banyak berpikir, ia bisa menebak bahwa ia kemungkinan telah memprovokasi King Realm dan bahwa King Realm ini mungkin salah satu dari empat di Eastern Region. Jika itu orang lain, Luo Guxie tidak akan ragu untuk memaksa informasi itu keluar d

Yun Wuji memejamkan mata dan mulai memurnikan darah asal Ice Phoenix. Begitu tetesan itu menyatu ke dalam tubuhnya, suhunya menurun tajam. Secara naluriah, ia mulai menyerap energi dari Heavenly Netherfrost Lake. Prosesnya berlangsung sekitar lima menit. Yun Wuji perlahan membuka matanya, berniat untuk berterima kasih kepada Mu Xuanyin, hanya untuk menemukan ia sudah menghilang. "Sangat dingin..." Yun Wuji bergumam, menggelengkan kepalanya sebelum menyelam jauh ke dalam danau untuk mengobrol dengan Ice Phoenix. Setelah meninggalkan Heavenly Netherfrost Lake, Yun Wuji kembali ke kamarnya dan ambruk ke sofa yang lembut, terbaring dengan kakinya menggantung di sandaran tangan. Ia mengeluarkan sebuah bola kristal dan mulai mengobrol dengan istri-istrinya. Ini telah menjadi rutinitas harian. Mereka begitu terbiasa dengannya sehingga jika ia tidak menghubungi mereka bahkan selama satu hari, mereka mungkin akan mulai mengkhawatirkannya. "S

Jauh di atas Heavenly Netherfrost Lake, Mu Xuanyin melayang di antara awan, menatap danau selama berjam-jam sejak Yun Wuji masuk. "Pria ini punya terlalu banyak rahasia..." gumamnya, menyipitkan matanya yang indah saat ia melipat tangannya di atas dadanya, menyebabkannya sedikit memantul. Saat ia memikirkan itu, suara lain bergema di benaknya, nada yang memikat dan sensual berbicara kepadanya. "Hmm, anak-anak zaman sekarang sangat menakutkan," katanya, lalu menambahkan, "Apa kamu berencana menemuinya dan mengungkap lebih banyak tentangnya?" "..." Mu Xuanyin tetap diam. "Atau mungkin kamu lebih suka aku yang menemuinya terlebih dahulu?" suara itu menggoda. Setelah beberapa jam, Yun Wuji berenang kembali ke permukaan dan melangkah keluar dari danau. Ia berpakaian dan melirik ke sekeliling, tetapi tidak ada seorang pun yang terlihat. Sepertinya Mu Xuanyin masih belum muncul, dan Mu Bingyun juga belum kembali. Tepat saat ia me

Keesokan harinya, Yun Wuji meninggalkan istananya dan berjalan-jalan melalui Holy Eaves Sect. Lingkungan di sekitarnya tidak dapat disangkal menakjubkan, gunung-gunung megah menembus awan, dan pulau-pulau terbang yang dihiasi dengan air terjun yang mengalir menambah kemegahan. Tetapi bagi Yun Wuji, itu masih tidak bisa dibandingkan dengan keindahan Snow Song Realm. Lagipula, kemungkinan tidak ada realm dengan pemandangan seperti Snow Song Realm. Dengan 90% populasi adalah wanita, Yun Wuji selalu merasa berjalan di sana sangat... menyenangkan ( ͡° ͜ʖ ͡°). Saat ia berjalan melalui sekte, Yun Wuji tiba-tiba melihat sesosok tubuh mendekatinya. Sosok itu adalah seorang pria paruh baya mengenakan jubah hijau, dihiasi dengan topi hijau kecil, dan pedang yang tergantung rapi di pinggangnya. Begitu ia melihat Yun Wuji, ekspresinya menjadi serius, dan ia mempercepat langkahnya, langsung menuju ke arahnya. "Kamu..." Ia berhenti di depan Yun Wu

'Sudah sesuai rencana. Ia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak datang ke sini untuk menindasku. Tapi sayang sekali untukmu, kakak seniorku yang banci...' Yun Wuji tidak terkejut bahwa Luo Changsheng muncul. Mengingat karakternya, sudah aneh jika ia tidak bergegas lebih awal. Ia menunjuk ke tumpukan besar profound core dan jade dan, dengan seringai, berkata, "Kakak senior, orang-orang di sini sangat baik, lihat apa yang mereka berikan padaku!" "..." Garis-garis hitam muncul di semua murid yang hadir. Bagaimana mungkin bajingan ini begitu tidak tahu malu?! "..." Luo Guxie. "..." Luo Shangchen. Luo Changsheng tumbuh dengan terus-menerus mendengar orang memuji bakatnya sebagai sesuatu yang unik di seluruh God Realm. Lagipula, ia adalah satu-satunya orang yang memiliki garis keturunan ilahi dari tiga dewa binatang elemental yang berbeda. Yang memang benar. Biasanya, mencoba mengguna