Agam semakin tidak percaya diri.Tio mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri, "Halo, saya Tio, asisten Pak Angga."Agam tersadar dari lamunannya dan mengulurkan kedua tangannya, "Halo, halo! Saya Agam, salah satu pendiri di Koba Game."Angga berdiri dan mengulurkan tangannya.Agam menggenggamnya dengan kedua tangan, gerakannya lebih cepat. "Halo, Pak Angga."Angga berkata, "Nggak perlu gugup."Sebagai pria berusia tiga puluh tahunan, Angga cukup menyukai junior yang masih muda dan bersemangat seperti ini.Namun, Angga sedikit kecewa. Tadinya dia kira yang akan datang adalah adik laki-laki Raisa, yaitu Rian.Mendengar itu, Agam jadi sedikit lebih tenang, meski tetap tidak berani bersikap terlalu santai.Tio menyerahkan setumpuk dokumen kepada Agam. Agam melihatnya, itu adalah laporan uji tuntas yang sangat rinci terhadap perusahaan mereka. Apa ini? Agam mengangkat kepala, bingung. Angga berkata, "Saya sangat optimis tentang proyek game kalian dan berniat berinvestasi. Berapa yang
Read more