Tubuh Lin Yue bergetar lemah, sisa-sisa racun masih berjuang dalam nadinya. Napasnya tersengal, namun berangsur menemukan ritmenya. Kelopak matanya berkedut, perlahan membuka, menangkap pantulan cahaya lampu minyak yang temaram.Di dekatnya, suara Pangeran Mo terdengar rendah, serak oleh kecemasan yang lama tertahan.“Jika kau mati, Yuexi… aku akan menghancurkan dunia ini menjadi debu.”Lin Yue terdiam, pikirannya masih berkabut. Namun, ia bisa merasakan wajah Pangeran Mo begitu dekat—mata gelapnya bergetar penuh emosi, rahangnya mengeras menahan gundah, jemarinya mencengkeram tangannya erat, seolah takut ia menghilang menjadi mimpi buruk.Senyum tipis, nyaris tak terlihat, terukir di bibirnya.“Kau… terlalu berlebihan, Pangeran Mo…” bisiknya lirih.Pangeran Mo membeku. Keterkejutan melintas di matanya, sebelum ia menunduk, menyembunyikan senyum getir yang menyakitkan.“Bahkan di ambang kematian, kau masih sempat mengejekku.”Lin Yue memejamkan mata, kelelahan merayapi tubuhnya. Namun
Last Updated : 2025-09-25 Read more