Jarum jam terus berputar di atas meja belajar..Detik demi detik waktu yang terlewatkan berakhir menjadi menit panjang yang seperti sengaja dirancang untuk membuat Isela dihimpit oleh ketakutan, dibuat berpikir keras untuk keluar dari masalahnya yang bukan lagi berada di depan mata, namun sedang sudah bertempur didalamnya.Setelah setengah jam lamanya berdiri dalam penantian, Avery akhirnya muncul. Dengan santainya Avery pergi berpakaian terlebih dahulu, memakan waktu lebih lama, mempermaikan setiap ketakutan yang tengah Isela hadapi.Jika saja Isela kaya dan memiliki segalanya, dia tidak akan mungkin takut hanya karena sebuah waktu. Masalahnya, Isela hanya memiliki tenaga untuk menghadapi setiap rintangan yang datang, bukan uang apalagi dukungan keluarga.Avery duduk di meja rias. “Kemarilah, keringkan rambutku,” titah Avery.Isela mendekat, mengambil sisir dan mesin pengering. Namun belum sempat ia meraih rambut Avery, sebuah teguran harus dia dengar.“Pakai sarung tangan, rambutku
Last Updated : 2025-09-11 Read more