Bokurai pagi masuk menembus unit apartemen Doni. Matanya menyipit, mulutnya masih menguap. Alarm sudah berulang kali teriak sejak pertama kali dia menekan icon tunda, 10 menit. “Sudah jam 7.” Pekik Doni. Dia segera beranjak ke kamar mandi. Dalam sekejap pula, dia sudah rapi dan siap berangkat. Tok.. Tok.. Tok… Suara pintu diketuk terdengar. Doni meliriknya. “Iya sebentar. “ Ucap Doni, dia masih berkaca dan merapikan rambut. Ada kebiasaan baru beberapa bulan terakhir, dia harus membasahi rambutnya dengan minyak rambut dan wewangian. Setelah itu, dia segera menemui tamu pagi buta tersebut. “Loh, Kak Erna. Ada apa? “Sapa Doni“ Ih Doni. Dari mana saja? Aku menunggu tadi malam tahu. “Jawab Erna, sedikit manja sedikit kesal. “ Eeh maaf kak Erna. Tadi malam aku kecapekan, sampai apartemen mendekati pukul 2 dini hari. ““Lembur? ““Gak sih, ya ada keperluan. “Erna mengangguk, mengigit bibir, dan menggoyangkan badan. Manja. “Hemh….. Nanti malam kosong gak? “Doni mengangkat alis, “mau
Last Updated : 2025-10-25 Read more