"Tunggu, kita jalan bareng. Kebetulan aku ada hal yang ingin kutanyakan padamu."Jarak dari gerbang kampus ke kantor sebenarnya tidak jauh, hanya sekitar lima menit berjalan kaki. Namun, rasanya seperti satu abad.Sesampainya di kantor, aku duduk di kursi kerjaku dan bertanya, "Pak Toby, tadi kamu bilang mau menanyakan sesuatu?"Pak Toby berdiri dan menutup pintu kantor. Sekarang, hanya ada kami berdua di dalam kantor. Matanya sesekali melirik ke arah rokku.Aku sontak berdiri, wajahku memerah hingga terasa panas. "Pak Toby, kalau memang ada urusan, mari kita bicarakan baik-baik. Kenapa harus menutup pintu segala?"Pak Toby menundukkan pandangannya, seolah sedang menyusun kata-kata. Setelah beberapa saat, dia akhirnya bertanya dengan wajah penuh kekhawatiran, "Bu Liana, apa akhir-akhir ini kamu sedang mengalami masalah?"Jantungku serasa tersentak. Rasanya seperti ada batu besar yang jatuh menimpa dadaku."Kalau kamu memang sedang dalam kesulitan, kasih tahu aku. Selama aku bisa memban
Baca selengkapnya