Darren masih duduk di samping Elina. Dia hanya diam menatap lurus ke depan, hanya ada suara embusan angin yang menerpa dedaunan menjadi simfoni peneman kesunyian.Masih dalam posisinya, Darren tiba-tiba merasakan sesuatu jatuh di pundaknya. Dia menoleh ke samping kiri, melihat Elina yang ternyata tertidur.Dengan sigap, Darren menangkap tubuh Elina agar tidak terjatuh, sampai gadis itu berada di pelukannya.“Nona,” panggilnya tapi tidak ada respon dari Elina.Sejenak, Darren menatap wajah Elina dengan bibir yang begitu pucat. Tangannya terangkat untuk menyentuh pipi Elina, tapi dia menahan diri dan memilih segera mengangkat tubuh Elina.Darren berdiri dengan Elina yang ada di gendongannya, dia melangkahkan kaki menuju kamar inap untuk mengistirahatkan Elina.Begitu sampai di kamar, Darren merebahkan tubuh Elina dengan perlahan, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Elina yang sangat dingin.Darren masih berdiri di samping ranjang, menatap pada Elina dengan rasa penasaran yang penu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya