Malam harinya. Begitu mobil berhenti di depan rumah Bunga, napasku terasa agak berat. Rumah itu diterangi lampu taman kecil, dan suara jangkrik terdengar dari balik pagar. Meski aku sudah beberapa kali datang ke sini, malam ini rasanya berbeda. Ada rasa gugup yang aneh di dada.Bunga menoleh sambil tersenyum, rambutnya sedikit terurai tertiup angin. "Kak, nggak usah tegang gitu, deh. Ayah sama Ibu nggak seseram yang kamu pikirin."Aku mencoba tertawa kecil. "Gampang ngomongnya. Tapi kalau tiba-tiba ayah kamu nanya soal keluarga, aku bisa blank."Dia menepuk bahuku pelan. "Tenang aja. Kamu kan udah pernah ketemu. Lagian Ayah cuma pengen ngobrol santai."Aku menatap wajahnya yang tampak begitu yakin, lalu mengangguk. "Iya, semoga aja gitu."Kami berjalan menuju pintu. Bunga lebih dulu mengetuk, dan tak lama kemudian, pintu dibuka oleh Ibu Bunga, Bu Ratna. Senyumnya hangat seperti biasanya."Dion, nak, akhirnya datang juga. Masuk, ayo," ucapnya lembut."Terima kasih, Bu." Aku menunduk se
Last Updated : 2025-11-04 Read more