Alya menatap Revan dengan pipi merah padam. Ia mengerucutkan bibirnya sebentar sebelum bergumam pelan, nada manja tapi protes, “Hmm… ngelunjak ya, Van…” Revan terkekeh kecil, menunduk mencium bibirnya singkat lalu menjawab, “Kan enak.” Alya langsung menoleh dengan wajah makin merah. “Enak apanya?” tanyanya setengah kesal, setengah malu. Revan tersenyum nakal, lalu tangannya yang masih melingkari pinggang Alya turun, menyentuh bagian paling sensitifnya. “Ini…” bisiknya serak. Alya sontak terlonjak kecil, wajahnya semakin memerah. Dengan cepat ia memukul tangan Revan pelan, suaranya setengah mendesah, setengah protes, “Ih, Revan… tangannya nakal!” Revan menatap Alya sambil tersenyum miring, suaranya rendah penuh godaan. “Tangan itu tahu mana tempat yang enak…” Alya spontan menoleh cepat, wajahnya makin merah. Bibirnya mengerucut, nada protes namun lirih, “Itu mah emang kamu yang tahu, bukan tangan.” Revan terkekeh kecil, jemarinya masih nakal bermain di pinggang Aly
Terakhir Diperbarui : 2025-09-03 Baca selengkapnya