Suara mesin motor menyala, memecah sunyi sore di parkiran kampus. Alisya ragu sejenak sebelum naik ke jok belakang. Ia belum pernah dibonceng pria berseragam polisi sebelumnya, apalagi baru kenal beberapa jam. Tapi tatapan Dhimas saat tadi mengulurkan helm itu begitu yakin, seakan mengatakan bahwa bersama dia, semuanya akan baik-baik saja.“Pegangan, ya,” ujarnya santai.Alisya mengangguk pelan. Ia memilih memegang bagian besi di belakang jok motor, menjaga jarak. Dhimas sempat melirik ke spion, melihat posisi tangannya, lalu tersenyum tipis.“Kalau pegang di belakang gitu, nanti kalau aku ngerem mendadak, kamu bisa jatuh,” katanya, nada suaranya seperti setengah bercanda, setengah menguji.“Kan aku percaya sama kamu nggak bakal ngerem mendadak,” jawab Alisya cepat.Dhimas tertawa receh. “Pinter juga jawabnya.”Motor melaju pelan, keluar dari gerbang kampus, melewati jalanan kota yang mulai ramai. Angin sore menyapu wajah Alisya, membawa aroma bensin bercampur asap bakaran dari pedaga
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-07-29 อ่านเพิ่มเติม