“Pa, ini tidak adil kenapa papa mengusir mama?” Tari yang sejak tadi pergi kemana tiba-tiba saja dan menatap ayah tirinya dengan tak terima, matanya berkaca-kaca, dia tampak sangat berantakan, entah apa yang terjadi pada gadis itu. “Duduklah,” kata Pak Indra dengan lelah, setelah kepergian semua orang laki-laki itu hanya duduk diam di ruang tengah, beberapa kali Cahaya memintanya untuk istirahat di ruang tamu, tapi sang ayah menolak. Marah sudah pasti, malu iyalah meski yang menyaksikan hanya beberapa orang tapi tetap saja suatu saat akan jadi bahan gunjingan. Menyesal, mungkin juga. Jadi yang bisa dilakukan wanita itu adalah memberi ruang pada sang ayah untuk merenungkan apa yang terjadi dalam hidupnya. Cahaya melangkah ke dapur meminta simbok yang baru saja kembali untuk membuatkan makanan untuk ayahnya. Saat Tari tiba-tiba datang, Cahaya sebenarnya ingin langsung memaki wanita itu dan menyeretnya juga keluar, gadis itu terlalu licik dan manipulatif. Cahaya takut ayahnya yang
Terakhir Diperbarui : 2025-10-02 Baca selengkapnya