David dan Wina terkejut. Mereka tidak menyangka Clara akan menjawab seperti itu. Mereka tahu, Clara adalah wanita yang pendiam dan tidak banyak bicara. "Clara, jangan bicara seperti itu!" David membentak, suaranya rendah, penuh peringatan. "Ada tamu yang akan datang." "Tamu?" tanya Clara, suaranya bergetar. Ia menoleh ke arah pintu masuk, menunggu tamu yang dimaksud. Belinda, yang sedari tadi terus bercerita, memegangi lengan Dewa. "Dewa, ayo kita ke taman saja! Di sini sangat membosankan!" "Belinda, jangan seperti itu. Kita sedang makan malam," Dewa mencoba menolak. "Ayolah, Dewa!" Belinda merengek, matanya memancarkan godaan. Clara, yang melihat interaksi mereka, menoleh ke arah lain. Ia tidak bisa lagi menahan rasa sakit di hatinya. Ia merasa sangat sedih. Ia merasa Dewa lebih memilih Belinda. Ayahnya, yang melihat Clara mengalihkan pandangan, tersenyum. Ia tahu, rencananya berhasil. Suara deru mobil mewah memecah keheningan malam di depan kediaman keluarga Wijaya. Lampu soro
最終更新日 : 2025-09-03 続きを読む