Apartemen Clara terasa seperti oase di tengah gurun, tempat berlindung dari kekejaman dunia luar. Dewa menghentikan mobilnya di basement yang sepi, lalu keduanya keluar.Napas Clara masih memburu, jantungnya berdebar kencang, bukan karena sisa ketakutan, melainkan karena getaran dari Dewa.Dewa membuka pintu lift, dan mereka pun masuk. Di dalam lift, Dewa menatap Clara yang wajahnya masih memancarkan keberanian namun di matanya masih terlihat ketakutan."Clara, kamu... kamu hebat," bisik Dewa, suaranya dipenuhi rasa takjub. "Aku tidak menyangka kamu seberani itu."Clara tersenyum, malu. "Aku... aku tidak ingin kamu terluka. Mereka... mereka sangat banyak."Dewa mengangguk, lalu meraih tangan Clara. Tangannya terasa hangat, memberikan Clara rasa aman. Mereka tiba di apartemen Clara.Clara segera membuka pintu, dan mereka pun masuk. Dewa melangkah masuk, mengamati ruangan itu. Apartemen itu sangat luas, didominasi warna putih, abu-abu, dan emas, memancarkan aura minimalis dan elegan, pe
最終更新日 : 2025-09-10 続きを読む