“Ren, kamu di sana?” Suara maskulin itu terdengar cemas, “maaf, aku harus pergi karena … salah satu stafku mengalami kecelakaan kerja.” Renxia tak menjawab. Ia meletakkan ponselnya dalam keadaan terbalik di atas ranjang. “Sayang, kamu nggak marah kan, sama aku?” Suara Johan kembali terdengar, “aku temani kamu dari sini, ya.” Andre meraih pinggang Renxia, seolah panggilan video yang berlangsung sama sekali tak mengusik permainan mereka malam itu. Ia kembali mengecup bibirnya, melumatnya dengan penuh hasrat. Sementara tangannya kembali membelai di garis tulang punggungnya. Gerakan pelan yang membuat tubuh perempuan itu bergetar lembut. Suara desah itu mengalun kembali. Saat lelaki itu kembali mencumbunya, mengecupi setiap titik sensitif di tubuhnya. “Ren … apa yang kamu lakukan? Kenapa suaramu begitu?” tanya Johan yang mulai curiga, “angkat teleponmu! Aku mau lihat apa yang kamu lakukan!” Renxia mencengkram rambut Andre. Saat kecupan lelaki itu semakin mendekat ke bagian intinya.
Terakhir Diperbarui : 2025-10-24 Baca selengkapnya