Todos os capítulos de MASTER ALKEMIS: Capítulo 301 - Capítulo 310

Sekitar tempat itu tampak berantakan. Pepohonan tumbang, tanah penuh lubang-lubang besar akibat ledakan. Dari kondisi itu saja, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya bentrokan kedua orang sebelumnya.Sosok yang masih berdiri adalah seorang pemuda berpakaiannya compang-camping, wajah pucat, rambut berantakan—dialah Tai Fan.Meskipun kondisinya buruk, ia masih tegak berdiri. Sedangkan lawannya, Tai Xu, seorang Raja Bela Diri tingkat 3, sudah terkapar tak sadarkan diri di tanah.Cai Si dan Qin Kai menatap pemandangan itu dengan ekspresi tak percaya.Seorang Ahli Bela Diri Spiritual tingkat 3 baru saja mengalahkan Raja Bela Diri tingkat 3.Jarak kekuatan di antara kedua ranah itu sangat besar. Dalam pandangan seorang Raja Bela Diri, semua yang berada di bawahnya hanyalah semut belaka. Bahkan Ahli Bela Diri Spiritual tertinggi pun tetap mustahil mengalahkan Raja Bela Diri tingkat rendah—apalagi selisih tingkatnya sebesar itu.Namun Tai F

Qin Fan memutuskan untuk pergi seorang diri menuju Istana Suci Zhenwu, sebab ia teringat mengenai bounty yang ia keluarkan terhadap Keluarga Qin Qianjing. Ia perlu pergi ke kantor cabang Kelompok Petualang Tersembunyi di Kota Luo untuk memastikan perkembangan terbaru.Kini, jaringan intel Kelompok Petualang Tersembunyi telah menyebar ke seluruh Wilayah Agung Qian. Perkembangan sepesat ini membuat Qin Fan sangat puas. Ditambah batch baru para ahli yang telah bergabung, ia yakin kelompok itu akan semakin kuat—bahkan suatu hari nanti mungkin tak kalah dari beberapa keluarga besar kelas tinggi dalam lingkup Ranah Spiritual.“Tidak tahu nanti ketika aku keluar dari Tanah Suci Zhenwu… sampai sejauh mana kelompok itu berkembang?” gumam Qin Fan. Menurut informasi yang ia ketahui, para murid alkimia yang dulu ia latih kini sudah bisa meracik obat tingkat Cairan Spirit—itu berarti mereka sudah menjadi Alkemis sejati, yang tentunya sangat berpengaruh bagi perkembangan kelompo

“Papan nama keluarga Qin dari Qianjing benar-benar dihancurkan!”“Ck ck… itu adalah papan nama peninggalan leluhur keluarga Qin yang sudah berusia ratusan tahun! Dan Qin Fan menghancurkannya begitu saja!”“Pemuda itu benar-benar bernyali! Berani menghancurkan papan nama keluarga Qin dari Qianjing!”“Terlalu gegabah. Keluarga Qin pasti akan murka. Sepertinya Qin Fan bakal celaka!”“Bukan hanya membunuh belasan anggota keluarga Qin yang berada di tingkat Ahli Bela Diri Alam Bawaan, dia juga menghancurkan papan nama leluhur. Mana mungkin keluarga Qin tidak marah? Aku rasa kali ini tak ada yang bisa menyelamatkan Qin Fan!”“Aku rasa lebih aman kalau aku mundur sedikit. Kalau keluarga Qin mengamuk, jangan sampai kita ikut terkena getahnya…”“Hmph! Kura-kura tua keluarga Qin di Qianjing! Kau berani menghancurkan masa depan kultivasiku, maka hari ini aku akan membuat nama besar keluarga Qin hancur lebur!” Qin Fan mendengus dingin, kemud

“Itu adalah Elang Bertanduk Terbang khusus milik Istana Suci Zhenwu!”“Itu para Dewa Penjaga Istana Zhenwu!”“Dewa berjubah emas itu! Dia adalah Dewa Agung tertinggi di Istana Zhenwu selain Sang Penguasa Suci sendiri!”“Para Dewa Penjaga tidak pernah turun tangan sembarangan. Untuk apa mereka datang kali ini?”“Arah mereka menuju ke keluarga Qin di Qianjing!”Saat melihat barisan Dewa Penjaga yang datang menaiki Elang Bertanduk Terbang, seluruh Kota Qianjing langsung gempar. Semua penasaran: untuk urusan apa Istana Suci Zhenwu turun dengan kekuatan sebesar itu?Ketika mereka teringat keributan besar yang baru saja mengguncang seluruh kota—lalu kabar tentang Qin Fan yang perlahan menyebar—barulah warga mulai menyambungkan semuanya.Tak lama kemudian, hampir seluruh Kota Qianjing benar-benar terperanjat. Orang-orang yang sebelumnya belum mendengar Qin Fan mengguncang keluarga Qin Qianjing—atau yang enggan terlibat—kini tak

Lapangan luas itu mendadak menjadi sunyi ketika Dewa Agung dari Istana Suci Zhenwu, Xiao Jing, muncul. Tidak ada seorang pun yang berani berbisik. Semua keluarga peserta berdiri rapi di posisi masing-masing, penuh rasa hormat. Hanya Qin Fan yang berdiri sendirian sedikit terpisah dari kelompok lainnya. Ia satu-satunya peserta yang merangkap dua peran: seorang calon keluarga kenaikan peringkat sekaligus peserta peziarahan keluarga. Keberadaannya memang mencolok. Meski orang-orang di sekitar sangat menghormati dan mengagumi Qin Fan, dirinya merasa sedikit canggung. Kedatangannya seorang diri seolah menunjukkan betapa lemahnya fondasi keluarga Qin dari Nanfeng. “Tapi beberapa tahun ke depan, keluarga Qin pasti akan naik. Dengan diriku sebagai alkemis keluarga, cepat atau lambat kami pasti melahirkan banyak ahli kuat.” Qin Fan penuh percaya diri, meski ia tahu lima tahun ke depan keluarganya akan menghadapi bencana besar. Asalk