“Olha, ini keponakanku, Matilda,” kata Daryna.“Eh... halo,” kataku, terbata-bata mengucapkan kata itu. Lalu aku tersadar bahwa ini pasti upaya untuk menyembunyikan identitasku agar tidak menjadi gosip.Olha hanya menyapaku sambil menggerutu ke arahku.“Jangan pedulikan dia. Nenek tua pemarah,” kata Daryna, menggerakkan jari-jarinya di atas panci untuk memercikkan apa pun yang dipegangnya.Lalu seorang gadis yang usianya hampir sama denganku menyerbu masuk ke dapur, mendorongku ke kusen agar bisa masuk.“Di mana dia?” tanyanya, terengah-engah.“Halo juga, Karine,” jawab Daryna, tanpa repot-repot berpaling dari panci.Ketika kami mendengar langkah kaki Leon menuruni tangga, Karine berbalik, kepang rambut merahnya ikut bergoyang. Berkulit putih, penuh bintik-bintik, dia memiliki mata hijau cerah yang melirikku sejenak, seolah-olah dia baru menyadari kehadiranku. Aku hendak meny
Terakhir Diperbarui : 2025-09-15 Baca selengkapnya