บททั้งหมดของ Begin Again With You: บทที่ 111 - บทที่ 120

Malam hari ini, Gavriel, Elang dan Wilson sudah berada di ruang kerja Wilson yang ada di atas club malamnya. Mereka hanya menunggu kedatangan Adit untuk turun ke bawah saat ini. Sudah satu jam mereka menunggu namun Adit yang biasanya datang tepat waktu kali ini belum terlihat batang hidungnya. Elang yang tidak sabar menunggu, meminta Gavriel menghubungi Adit."Tunggu aja. Gue yakin Adit bakalan datang," ucap Gavriel yang sedang sibuk bervideo call dengan Gadis. Terlebih Gadis masih berada di luar negri."Gue enggak betah lihat lo lagi pacaran, tengok sebelah juga si Wilson lagi sibuk sama laptopnya.""Lo sendiri aja kenapa?""Enggak mau. Lo aja."Gadis yang mendengar pembicaraan Gavriel dengan Elang memilih untuk menyudahi acara video call-nya. Ia cukup bisa mengerti dengan sifat Elang selama ini yang terkadang kekanak-kanakan. Lagipula waktu juga sudah malam. Begitu Gadis

Sepanjang pagi sampai siang hari ini, Hanna melalui harinya bersama Lisa. Di mulai dari sarapan bersama lalu dilanjutkan dengan menikmati tea time di halaman samping rumah Lisa. Hanna cukup terkejut ketika mengetahui jika Adit jadi sering membelikan Lisa bunga anggrek sejak pulang ke Indonesia. Dulu Lisa heran kenapa anaknya memilih bunga ini, namun kini ia tidak bingung lagi karena alasan Adit melakukannya karena Hanna. "Paling susah peliharan jenis anggrek bulan. Kepanasan mati, terlalu lembab juga enggak bisa."Mendengar perkataan Lisa ini, Hanna hanya bisa tertawa. Jika tidak sesulit itu, mana mungkin ia sampai rela membayar orang untuk merawat anggrek-anggreknya yang ada di rumah. Orang itu hanya datang untuk mengurus semua anggreknya lalu pulang. "Kalo mudah, aku enggak akan bayar orang cuma buat g

Hanna melirik ke samping kirinya dan rasanya ia ingin mementung kepala Adit karena laki-laki itu dengan tanpa rasa bersalah sudah megalungkan tangan kanannya di bahunya. Hal ini sukses membuat Raga berjalan di depan mereka berdua sendirian. Berkali-kali Hanna meminta Adit melepaskannya namun tetap saja laki-laki itu menolaknya. Andai saat ini mereka tidak berada di tempat umum, pasti Hanna sudah mengomeli Adit. "Mau langsung nonton apa nongkrong dulu?" tanya Adit pada Hanna dan Raga yang sejak tadi memilih diam. "Kalo cuma mau nongkrong mending di rumah," jawab Hanna yang langsung mendapatkan acungan jempol dari Raga yang jalan di depannya. "Okay, kita nonton dulu habis itu baru makan."Raga hanya bisa menghela napasnya ketika menyadari jika kemung

Delapan bulan sudah waktu berlalu dengan cepat tanpa pernah Adit kira bahwa hidupnya akan sebahagia ini. Selama ini juga ia masih belum bisa menikahi Hanna karena Shinta masih belum memberikan restunya. Berkali-kali Adit mencoba untuk meminta restu dari Shinta namun semua itu masih belum membuahkan hasil. Terkadang meskipun ingin mengeluh kepada Hanna tentang sikap Mamanya namun Adit tidak bisa melakukan semua itu. Beban yang dipikul Hanna sudah cukup berat hingga rasanya untuk menambah bebannya lagi Adit tidak akan sanggup.Beban hidup Hanna yang selain pekerjaan dan restu dari Mamanya adalah memikirkan keinginan Raga yang ingin melanjutkan pendidikannya di luar negri. Meskipun Adit menyetujuinya, namun Hanna berat hati untuk memberikan ijinnya. Kesanggupan Lisa dan Yudhis untuk menemani Raga tinggal di luar negri tetap tidak membuat Hanna memberikan restunya begitu saja. Dan ini

Group Lapak DosaElang : Dit, gimana keadaan Mamanya Hanna? kok lo enggak ada kabar lagi habis dari butik tadi.Wilson : Gue coba hubungi Adit tapi enggak diangkat telepon gue. Pesan juga enggak dibalas.Elang : Kalo dia ngerespon ngapain juga gue ke group begini malam-malam?Gavriel : Dit... coba lo muncul sebentar aja buat kasih informasi. Biar kita semua tidurnya nyenyak malam ini.Elang : Tumben lo mau bobok nyenyak. Gue kira mau ngepet live di toko oren sama aplikasi joged.