Nadine berjalan gelisah di lorong apartemen mewah Arkana. Matanya sembab, bukan hanya karena lelah, tapi karena isi kepalanya penuh pertanyaan yang tak menemukan jawaban. Perang batin itu terasa nyata—antara cintanya pada Arkana dan rasa takutnya kehilangan segalanya karena Dira.Dira… nama itu seakan jadi bayangan hitam yang terus menghantui. Nadine ingat jelas bagaimana tatapan perempuan itu menusuk, penuh misteri, penuh jebakan. Ada sesuatu yang disembunyikan Dira, sesuatu yang berkaitan dengan Arkana."Kenapa Arkana tidak jujur sama sekali padaku?" gumam Nadine, menggenggam erat ponselnya.Di ruang kerja Arkana, pria itu tampak menatap layar laptop, tapi pikirannya melayang entah ke mana. Bayangan wajah Nadine tadi sore masih ada di kepalanya—mata penuh kekecewaan, bibir yang ingin bertanya, tapi ditahan.Sementara itu, Dira berdiri di balkon apartemennya, menyesap segelas wine merah dengan senyum tipis. "Permainan baru saja dimulai, Nadine. M
Last Updated : 2025-09-21 Read more