Kontrak Cinta Sang CEO

Kontrak Cinta Sang CEO

last updateLast Updated : 2025-09-03
By:  Theresia Anastasia Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
25Chapters
11views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Bayar utang keluargamu… dengan menjadi kekasihku.” Kalimat itu keluar dari mulut pria yang bahkan tak sudi menatapku lama-lama. Arkana Dirgantara, CEO muda yang dikenal kejam di dunia bisnis, mengajakku membuat kesepakatan gila: tiga bulan berpura-pura menjadi pacarnya demi menutupi skandal perusahaannya. Sebagai gantinya, ia akan melunasi semua utang keluarga kami. Tidak ada cinta, hanya kontrak. Tidak ada janji, hanya batasan. Tapi bagaimana jika hatiku mulai goyah setiap kali ia bersikap manis di luar kesepakatan? Bagaimana jika rasa itu bukan lagi pura-pura? Dan yang paling kutakutkan… bagaimana jika rahasia gelap Arkana adalah alasan kenapa ia memilihku?

View More

Chapter 1

Bab 1

Hidupku terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai.

Dalam hitungan hari, perusahaan ayah bangkrut, hutang menumpuk, dan surat peringatan dari bank menempel di pintu rumah. Semua orang di rumah panik. Ibu menangis setiap malam, ayah termenung dengan kepala dipenuhi rasa bersalah, dan aku—sebagai satu-satunya anak—hanya bisa berusaha mencari jalan keluar sambil menahan rasa putus asa.

“Maafkan ayah, Nadine…” suara ayah bergetar malam itu, ketika listrik rumah kami sempat terputus karena tunggakan. “Ayah gagal melindungi kalian.”

Aku menggenggam tangan ayah erat-erat. “Bukan salah ayah. Kita akan cari jalan, pasti ada cara,” ucapku meski aku sendiri tidak yakin.

Kenyataannya, semua pintu seakan tertutup. Hutang keluarga kami terlalu besar, pekerjaan kecilku sebagai admin kantor tentu tak akan cukup. Sementara besok… rumah yang sudah kami tempati puluhan tahun akan disita.

Dalam keadaan kalut itu, sebuah panggilan telepon datang. Nomor asing.

“Selamat sore, ini Nadine Prameswari?” suara berat di seberang membuat bulu kudukku meremang.

“Ya, saya sendiri. Dengan siapa ini?”

“Nama saya Arkan Dirgantara. Datanglah ke kantor saya besok pagi. Kita perlu berbicara.”

Aku langsung terdiam. Nama itu… bukan nama asing.

Arkana Dirgantara. CEO muda sebuah perusahaan besar, terkenal dingin, kejam, dan tak pernah gagal dalam bisnis. Lelaki yang bahkan masuk majalah Forbes karena kecerdasannya. Lelaki yang juga… musuh ayahku di dunia bisnis.

Kenapa dia tiba-tiba menghubungiku?

---

Keesokan harinya, aku benar-benar berdiri di depan gedung pencakar langit dengan logo Dirgantara Corp. Matahari pagi memantul di kaca-kaca jendelanya yang menjulang tinggi, seakan mengejek betapa kecilnya aku dibanding dunia mereka.

Aku menarik napas panjang, mencoba menguatkan diri. Dengan langkah ragu, aku masuk. Resepsionis cantik dengan senyum tipis menyapaku.

“Selamat pagi. Anda Nadine Prameswari?”

“Ya,” jawabku singkat.

“Silakan ke lantai 25. Tuan Arkana sudah menunggu.”

Jantungku berdegup kencang. Lift terasa bergerak sangat lambat, padahal tubuhku sudah gemetar hebat. Begitu pintu terbuka, aku disambut oleh seorang pria berjas hitam yang sepertinya asisten pribadi Arkana.

“Silakan ikut saya.”

Ruangannya… luar biasa. Jendela besar dengan pemandangan kota, meja kerja dari kayu hitam, dan suasana dingin yang membuat siapa pun merasa kecil. Di balik meja itu, duduklah Arkana Dirgantara.

Aku menelan ludah. Ia mengenakan setelan jas abu tua, dasinya rapi, wajah tampan dengan garis tegas, tatapan dingin menusuk. Entah kenapa, aura pria ini benar-benar menekan.

“Nadine Prameswari,” ia menyebut namaku dengan nada datar, seolah hanya sekadar formalitas. “Duduk.”

Aku menuruti perintahnya, berusaha menjaga sikap. “Anda… ingin bertemu saya?”

“Ya. Aku sudah tahu kondisi keluargamu.”

Aku terkejut. “Apa maksud Anda?”

Ia menggeser sebuah map tebal ke arahku. “Utang keluargamu, daftar aset yang akan disita. Aku punya akses pada semua data itu.”

Aku menegang. Dari mana dia mendapatkannya? Kenapa dia peduli?

“Apa yang Anda inginkan?” tanyaku dengan suara hampir berbisik.

Arkana menyandarkan punggungnya ke kursi, lalu menatapku tajam. “Aku ingin kau menjadi kekasihku.”

Aku hampir tercekik. “APA?!” seruku, memandangnya dengan mata terbelalak.

Pria itu sama sekali tidak terguncang. “Aku butuh seorang kekasih. Sementara. Untuk tiga bulan.”

Aku berdiri refleks. “Anda sudah gila! Untuk apa saya melakukan hal semacam itu?”

Tatapan dinginnya tak goyah. “Perusahaanku sedang diterpa isu tak sedap. Para investor mulai resah karena gosip pribadi yang beredar. Aku perlu meredam semuanya dengan menunjukkan bahwa aku sudah punya pasangan stabil. Dan kau, Nadine, pilihan tepat.”

Aku tertawa sinis. “Pilihan tepat? Dari jutaan wanita di luar sana, kenapa harus aku?”

Arkana terdiam sejenak, lalu mencondongkan tubuh ke arahku. Tatapannya menusuk begitu dalam. “Karena aku tahu kau sedang terdesak. Kau butuh uang, kau butuh pertolongan. Aku bisa menyelamatkan keluargamu. Dengan satu syarat: kau menandatangani kontrak ini.”

Ia menggeser sebuah dokumen ke hadapanku. Aku menatapnya gemetar, lalu membaca cepat.

Kontrak Hubungan.

Tertulis jelas:

Durasi tiga bulan.

Hubungan hanya bersifat publik.

Tidak ada ikatan emosional.

Larangan jatuh cinta.

Tanganku bergetar. Hatiku berteriak menolak. Tapi wajah ibuku yang pucat, ayahku yang hampir menyerah, semua menghantui pikiranku.

“Apa aku punya pilihan lain?” tanyaku lirih.

Arkana menatapku dingin. “Tentu saja. Pilihan lain adalah keluargamu kehilangan rumah besok pagi.”

Air mataku mulai menetes. Sungguh kejam. Tapi inilah kenyataannya. Lelaki ini tahu aku sudah terpojok dan ia menawarkan jalan keluar dengan harga yang sangat mahal: kebebasanku sendiri.

“Apa kau benar-benar tega melakukan ini padaku?” bisikku dengan suara bergetar.

“Aku tidak pernah melakukan sesuatu tanpa alasan,” jawabnya datar. “Anggap saja ini kesepakatan bisnis. Kau menyelamatkan citraku, aku menyelamatkan keluargamu.”

Aku menunduk. Nafasku berat. Tanganku meraih pena di atas meja. Jika aku menandatangani, maka aku akan terikat dengan pria ini… pria yang bahkan tidak pernah menoleh padaku sebelumnya.

Aku memejamkan mata. Lalu, tepat saat ujung penaku menyentuh kertas, pintu ruangan terbuka keras.

Aku tersentak, menoleh cepat. Seorang pria berdiri di ambang pintu dengan wajah terkejut.

Darahku berdesir begitu menyadari siapa dia.

Adrian.

Mantan kekasihku.

Matanya melebar melihatku duduk berhadapan dengan Arkana. Bibirnya bergetar, seolah tak percaya. “Nadine… apa yang kau lakukan di sini?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
25 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status