Vivi mendesah, suaranya sarat akan keputusasaan. "La, kumohon, jangan sebut nama itu lagi."Lala menoleh, matanya yang lebar menyipit dipenuhi rasa penasaran. "Kenapa?" tuntutnya, nadanya kini lebih mendesak. "Aku makin ke sini makin penasaran, Vi. Kenapa setiap aku sebut nama Pak Giorgio, kamu langsung bereaksi aneh banget? Tiba-tiba kesal, kayak mau marah. Kamu bilang nggak ada hubungan apa-apa sama dia, tapi kenyataannya ... tingkahmu kayak orang yang abis melakukan kesalahan besar sama dia?"Ucapan Lala yang telak itu membuat Vivi terpojok. Ia memaksakan senyum yang bahkan terasa palsu di bibirnya sendiri. "Aku memang nggak ada hubungan apa-apa sama Pak Giorgio, La, kan sudah kubilang. Aku tuh kesel karena banyak banget yang suka sama dia, tapi kok cuma aku yang biasa saja sama dia. Itu yang bikin aku kesel," dalihnya, berusaha keras agar suaranya terdengar datar.Lala tertawa kecil, suara renyahnya terdengar mencemooh. "Oh, jadi begitu? Berarti kamu cemburu!" Ia menusuk lengan
Last Updated : 2025-10-06 Read more