Vivi, dengan napas sedikit tertahan dan jantung berdebar, berusaha menyamarkan kehadirannya. Vivi menarik napas panjang, mencoba mengatur emosi. Ternyata Lala menyadari kehadiran Vivi tanpa dia sadari. Tiba-tiba terdengar suara teriakan Lala. “VIVIIII!”Suara melengking itu, yang dikenali Vivi bahkan di tengah keramaian, berhasil membuatnya terlonjak. Kepalanya menoleh cepat, dan di sana, beberapa langkah di depannya, berdiri sepupunya, Lala, senyum lebar menghiasi wajahnya.Vivi tahu ia sudah tertangkap basah. Tak ada gunanya bersembunyi. Dengan senyum yang terasa kaku dan datar di bibirnya, Vivi melangkahkan kaki, keluar dari persembunyiannya dan berjalan mendekati Lala.“La,” sapa Vivi pelan.Lala, yang terlihat segar. Ia segera menyambutnya dengan pelukan singkat yang hangat. “Vi, katanya sakit perut?” selidik Lala, sorot matanya kini penuh tanda tanya. “Kok ada di sini? Aku kira kamu tiduran aja di rumah.” Namun, Lala tidak curiga sama sekali pada Vivi. Vivi merangkai k
Last Updated : 2025-10-08 Read more