All Chapters of Kelahiran Penguasa Benua Tak Tertandingi!: Chapter 41 - Chapter 50

Memasukan kembali tubuh Dewa ke dalam dunia jiwa. Tian Huo yang penasaran mulai menyentuh pedang balok yang tertancap diatas tanah.Baaaaak!"Ehhhh! Kemana lenyapnya tubuhmu?"Yao Chen hanya tersenyum tipis, "di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh kultivator..." "Kau benar benar sangat misterius bocah..."Yao Chen menatap ke seluruh wilayah sekte Angin Jiwa, wajahnya yang dingin dan datar mulai tertuju kesebuah bangunan yang telah hancur.Ribuan pill tingkat murni, beberapa tingkat langit. Gunungan senjata, dan banyak harta milik sekte Angin Jiwa terlihat menggunung.Wuuuuuuuuush!Menyimpan semua harta itu, Yao Chen segera meninggalkan wilayah sekte Angin Jiwa yang telah hancur. Namun Tian Huo segera berteriak!"Bocah tunggu aku?!"Yao Chen menghentikan langkahnya, "senior kenapa?""Bi-bisakah aku mengikuti anda?"Berpikir panjang, Yao Chen yang belum tahu masalah besar tengah menunggunya mulai mengangguk. Kehadiran Tian Huo, mungkin akan membantu perjalanannya."Mari...""Yeaaay!"

"Aiiih... Sudah jangan banyak tanya, lihat dulu baru bisa menyimpulkan..."Tian Huo menyentuh keningnya, hingga api birunya muncul kearah telapak tangannya. Meski ragu, sayang bahan dan tungku, tapi dia membiarkan Yao Chen bertindak.Hingga Yao Chen mengangguk puas merasakan kemampuan api Surgawi milik Tian Huo yang telah berada dikedua telapak tangannya."Tidak terlalu kuat, tapi ini sudah cukup untuk menciptakan sebuah pill tingkat Langit..."Wuuuuuuuush!Tangan kirinya melambai, hingga seluruh bahan melayang dengan sendirinya. Diikuti dengan cara pembersihan kotoran secara perlahan, Tian Huo hanya bisa diam mematung. Cara pembersihan yang dilakukan Yao Chen ini terlihat begitu mahir. "Di-dia benar benar seorang Alkemist..."Setelah benar benar melihat semua racun terbuang, Yao Chen mulai memasukan seluruh bahan kedalam tungku. Tindakan ini tentu membuat Tian Huo berteriak panik sebelum Yao Chen melakukan peleburan bahan."Tu-tunggu! Seluruh bahan di campur secara langsung, itu aka

Yao Chen tak menjawab apapun, dia hanya menatap gadis kecil berbaju lusuh itu dengan senyuman hangat."Adik kecil, bisa kau bawa aku ketempat ibumu berada?"Gadis kecil itu mengangguk cepat. Hingga beberapa kultivator yang telah memberikan peringatan sebelumnya mulai sedikit kesal."Lihatlah, dia bahkan tidak mendengarkan peringatan kita?!""Biarkan saja... Mungkin dia bodoh, dan tak mengerti konsekuensi kedepannya..."Berbeda dengan Tian Huo, dia mulai membisik kepada Yao Chen tentang apa yang di katakan oleh kultivator lain."Yao Chen... Sepertinya kamu memilih pilihan yang salah..."Pandangan dingin tertuju kearah Tian Huo. Tidak berbicara, tapi satu tatapan mata itu membuat tubuhnya bergetar. Seolah apa yang ingin dilakukan oleh Yao Chen, tak perlu meminta persetujuan dari pria itu.Hingga gadis kecil tiba disebuah kediaman cukup besar. Beberapa penjaga mulai berlari kearah gadis kecil."Nona Kian dari mana saja kamu? Apakah nona tidak tahu, ibumu hampir mengamuk karena hilangmu s

Semua pandangan niat membunuh para pedagang terpancar kearah pria tua bernama Yu. Para pedagang tentu merasa kesal, Penguasa kota perdagangan selama puluhan tahun bertindak adil kepada para pedagang. Bahkan memberikan kesejahteraan dengan mencarikan banyak pembeli dari berbagai belahan wilayah!"Yu jelaskan niatmu?! Atau kami akan membunuhmu hari ini...."Yu mengadahkan kepala keatas langit, sorot mata penuh keserakahan muncul ketika menatap kearah penguasa kota Perdagangan."Bai Shen harusnya kota ini jatuh ketanganku... Tapi kenapa ayah harus memilihmu?! Kau seorang wanita lemah memang bisa apa?! Aku, aku memang meracunimu dengan berbagai makanan yang akan dilahap olehmu! Setiap hari! Selama lima tahun terakhir! Tapi sayang sekali, putrimu yang begitu berbakti itu malah membawa alkemist yang begitu berani... Sudah begini, maka...""BRISIK SEKALI?!"BAAAAAAANG!Kelebatan bayangan berwarna biru bergerak zig zag, setelah tiba didepan Yu. Tian Huo langsung menampar wajah tanpa belas kas

Yao Chen tak membalas, dia terus membunuh Hewan Iblis yang kini mulai melompat, dan menerjang kearahnya.Jleeeb! Jleeeeb! Jleeeeeb!Pria tua yang melihat pertempuran itu hanya bisa menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Tubuh Iblis, ketika membunuh makhluk hidup, auranya akan semakin kuat... Membunuh banyak gelombang hewan iblis seperti ini, itu akan membuat petaka diburu oleh Paviliun Pembunuh Iblis... Bocah, biarkan aku membantumu..."Wuuuuuuush!Kilatan petir, berwarna biru keperakan melintasi udara seperti cahaya. Satu detik berlalu, puluhan hewan iblis mati dengan tubuh pecah dengan begitu cepat.Melihat cara pria tua itu bertindak."Sepertinya senior ingin berlomba denganku, siapa yang paling banyak membunuh dia akan menang?!"BOOOOOOOOSH!Kegilaan berburu terlintas pada sorot mata Yao Chen. Tidak hanya puluhan rantai yang bergerak membunuh. Dia segera mengeluarkan ribuan pedang didalam pedang balok, lalu mengendalikannya.Wuuuuuuush! Wuuuuush! Slaaaaash! Slaaaaash!Beberapa s