Serentak Ken melepaskan tangannya dan menoleh.“Tuan Rendra!” serunya panik.Ken melirik Rimbun yang buru-buru berdiri dengan wajah tegang.“Ken? Apa yang kamu lakukan padanya? Kamu sedang menghukumnya?” tanya Rendra sambil mendekat.“Oh, eh iya, Tuan. Saya... sedang menghukumnya,” jawab Ken terbata-bata.“Tidak perlu, Ken. Mutia tidak ingin kamu menghukum Rimbun ataupun Fic. Kata Mutia, mereka tidak bersalah. Maafkan saja mereka,” ucap Rendra tenang.“Ah, kalau itu keinginan Nona, baiklah,” sahut Ken patuh.Rendra memperhatikan wajah Ken. “Ken, wajahmu kenapa?” Ia mendekat dan mengangkat dagu Ken, meneliti bekas merah di pipinya.Ken buru-buru menepis tangan Rendra. “Tidak apa-apa, Tuan.”“Ken, siapa yang melakukan ini? Kamu habis berantem sama siapa, hah? Berani sekali orang itu!” seru Rendra dengan nada tajam.Ken dan Rimbun langsung panik.‘Mampus aku! Kalau Tuan Rendra tahu itu perbuatanku, bagaimana?’ pikir Rimbun ketakutan.“Tuan Rendra,” Ken buru-buru beralasan, “ini tadi saya
Last Updated : 2025-10-15 Read more