Arka tidak segera menjawab. Nafasnya jatuh di wajah Sasha, hangat dan mendesak, seakan menarik jarak mereka semakin rapat. Tatapan matanya begitu dalam, hingga Sasha merasa seluruh pertahanan yang tersisa runtuh perlahan.“Sha …,” suara Arka rendah, nyaris bergetar. Tangannya bergerak menyingkirkan setiap helai rambut Sasha yang jatuh dan menutupi wajahnya yang sudah mulai berkeringat.“Kamu selalu cantik dari dulu,” bisik Arka, mengecup wajah Sasha secara bergantian, dari mulai kening, kedua mata, hidung dan berakhir pada bibir Sasha yang ranum dan masih sedikit mengkilat jejak basah dari air yang ia minum beberapa saat lalu.“Arka …,” bisik Sasha lagi, suaranya semakin lirih, mengambang dan hampir terputus di antara napasnya yang memburu.Arka menatapnya tanpa berkedip, seolah ingin merekam setiap detail wajah Sasha ke dalam ingatannya. Wajah dari wanita yang sudah ia cintai sejak dulu, dan hanya bisa ia bayangkan dalam setiap tidurnya … kini berada tepat di bawah kungkungannya, bah
Last Updated : 2025-10-05 Read more