Adik Ipar, Jangan Terlalu Dalam

Adik Ipar, Jangan Terlalu Dalam

last updateLast Updated : 2025-09-11
By:  AllinaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sasha tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Reno akan membawanya ke dalam pusaran intrik keluarga yang rumit. Warisan menjadi taruhan, dan ia adalah pion yang paling penting. Di tengah tekanan, Arka, teman SMA yang lama menghilang, kembali hadir. Sasha tidak tahu bahwa Arka selalu mencintainya dalam diam. Arka kembali karena wasiat terakhir ayahnya, tetapi hatinya terpanggil untuk melindungi Sasha dari niat jahat Ratna—ibu tirinya—dan Reno. Cinta masa lalu yang terpendam kembali bersemi, membawa Sasha dan Arka ke dalam hubungan terlarang yang penuh gairah. Sementara itu, Ratna berusaha menyingkirkan Sasha dengan segala cara, termasuk memvonisnya mandul. Di antara cinta yang membara, rahasia masa lalu, dan pengkhianatan yang menyakitkan, mampukah Sasha dan Arka memperjuangkan kebahagiaan mereka?

View More

Chapter 1

1. MALAM YANG MEMALUKAN

“Kalau perempuan tak bisa punya anak, apa gunanya menikah?”

Kalimat itu meluncur begitu saja bagaikan cambuk mematikan. Sendok di tangan Sasha berhenti di udara. Ia bisa merasakan beberapa pasang mata tengah menatap ke arahnya.

Sasha memejamkan matanya sejenak, mengambil napas sebanyak mungkin, dadanya kini terasa sesak. Kenapa mertuanya harus mengucapkan hal itu di waktu yang tidak tepat? Tak bisakah sedikit saja wanita itu menghargainya, menerima kenyataan bahwa bagaimanapun ia adalah istri dari anaknya?

Di hadapannya, Ratna—ibu mertuanya—duduk dengan tenang, tangannya menyeka mulutnya dengan tisu lalu meletakkannya di sisi piring. Wajahnya terlihat tenang dan datar.

"Dua tahun kamu menikah, tapi sampai detik ini kamu tidak bisa memberikan saya keturunan, saya curiga kalau kamu mandul.”

Lagi, perkataannya menampar Sasha lebih keras dan lebih menyakitkan. Matanya mulai memanas, rasa perih menjalar hingga tenggorokan. Tangisnya hampir pecah, namun sekuat tenaga ia menahannya agar air mata tak jatuh di hadapan mereka.

“Ma, aku tidak mandul,” lirihnya dengan suara bergetar.

Ratna  mendengus, “Siapa yang tahu? Buktinya kamu tidak kunjung hamil.”

Setiap ucapan yang keluar dari mulut Ratna seperti jarum yang menancap satu per satu ke dalam jantung. Sasha menoleh ke arah Reno–suaminya–berharap ada sedikit pembelaan.

Namun, apa yang dilihatnya membuat ia semakin sakit, pria itu hanya duduk tenang, menyesap anggurnya dengan santai, seolah semua yang terjadi di meja makan hanyalah tontonan gratis.

“Ma, semua ada waktunya. Mungkin sekarang aku belum bisa hamil, tapi besok? Tidak ada yang tahu,” ucap Sasha berusaha membela diri.

Ratna tersenyum sinis bibirnya terangkat sedikit. “Sasha … wanita itu dilihat dari apa yang dia beri, bukan dari omong kosong yang belum tentu kapan bisa terjadi.”

Tatapannya kini beralih pada Arka, adik tiri Reno. Senyum tipis menghiasi wajah wanita itu. “Kebetulan Arka sedang ada di Indonesia, mungkin dia bisa memeriksa kesuburanmu … selagi ada kesempatan.”

Sasha terbelalak tak percaya dengan apa yang disampaikan oleh mertuanya, ucapannya telah melukai hatinya sebagai seorang wanita. 

Di meja makan ini, harga dirinya dilucuti habis habisan, seolah Sasha bukan lagi seorang menantu tapi seperti sebuah aib yang pantas dipermalukan.

Sementara itu, Reno hanya bergeming di tempatnya. Wajahnya datar, seolah sikap yang dilakukan mamanya adalah sesuatu yang pantas. Bahkan ketika Sasha direndahkan di hadapannya, tak satu pun kata pembelaan meluncur dari bibir pria itu.

Arka yang sedari tadi diam perlahan mengangkat wajahnya, menatap mamanya dengan sorot mata yang sulit dijelaskan. 

“Aku datang ke sini untuk makan malam dengan nyaman, bukan untuk mencampuri urusan rumah tangga orang. Seharusnya Mama tau ada hal yang tak sebaiknya dibahas di meja makan,” ujar Arka dingin.

“Arka, kamu tahu persis mama tidak suka dibantah.” Ratna meraih gelas di hadapannya, meneguk air dengan tenang sebelum kembali bersuara. “Lagipula, kamu tidak akan mengerti. Segala yang mama lakukan bukan tanpa alasan, semuanya demi mereka … dan demi menjaga martabat keluarga kita.”

Arka meletakkan tangannya di atas meja, kedua siku bertumpu mantap sementara jemarinya saling bertaut, hampir menyentuh dagu.

“Kalau demi martabat keluarga, seharusnya Mama juga tahu batasan,” ucapnya dingin.

“Arka!” bentak Ratna, netranya menatap tajam ke arah Arka. “Jangan mengajari mama soal batasan, karena mama lebih tau bagaimana cara menjaga keluarga ini.”

Ratna bangkit dari kursinya, tanpa menoleh sedikitpun, melangkah dengan anggun meninggalkan meja.

“Aku juga sudah selesai,” ucap Reno datar tanpa ekspresi, ia meletakan serbet di atas meja lalu pria itu melangkah pergi mengikuti mamanya. Tanpa menoleh, tanpa berkata, Reno meninggalkan Sasha begitu saja bersama Arka.

Satu ruangan bersama Arka membuat Sasha merasa kurang nyaman, interaksi di antara mereka, nyaris tidak pernah terjadi. Dan kejadian hari ini membuat Sasha tak punya muka lagi, wanita itu hanya menunduk menelan rasa sakit itu sendirian.

Namun, saat ia menunduk, pandangannya tanpa sengaja jatuh menatap foto keluarga  yang tergantung di dinding. Di dalam foto tersebut, Arka terlihat sedikit berbeda, pria itu berdiri tegap menggunakan jas hitam, rahangnya  terlihat  tegas memberikan kesan dingin, matanya yang tajam seolah mampu menelanjangi siapapun yang menatapnya. ‎

Sasha mengalihkan pandangannya, meskipun itu hanya sebuah foto, tapi … menatap Arka terlalu lama membuatnya merasakan sesuatu yang asing yang tak pernah ia rasakan bahkan ketika berhadapan dengan Reno. Darahnya berdesir hebat dan jantungnya berdetak cepat dari biasanya, aneh.

Sasha berdiri menghadap jendela, menatap langit malam yang kelam tanpa bintang. Acara makan malam tadi seharusnya menjadi momen hangat, sebuah kebersamaan yang meninggalkan kesan manis. Namun kenyataannya, meja itu justru berubah menjadi tempat untuk menghakiminya. Ironisnya, suaminya sendiri pun hanya diam, tak sekalipun membela.

"Aku mau keluar dulu. Kalau kamu ngantuk, tidur aja. Jangan tunggu aku pulang," ucap Reno datar begitu melangkah keluar dari kamar mandi.

“Tapi … kita baru saja pulang, Mas. Masa kamu mau keluar lagi?” Sasha menoleh, berjalan pelan ke arahnya.

“Aku ada urusan yang nggak bisa diabaikan. Menurutlah, Sasha. Jangan banyak protes,” ujar Reno seraya merapikan dasi di lehernya, kemudian meraih jas  berwarna krem yang terlipat rapih di sandaran kursi. “Aku berangkat dulu, jangan lupa kunci pintu,” imbuhnya sebelum melangkah pergi.

Sasha menatap kepergian suaminya hingga punggungnya hilang dari balik pintu, lalu ia berjalan pelan menuju balkon kamarnya. Dari ketinggian, Sasha bisa melihat mobil suaminya melaju membelah jalanan malam.

Sasha menarik napas panjang, membiarkan angin malam menyapu wajahnya, wanita itu termenung sejenak, teringat kembali akan perkataan mertuanya yang memintanya untuk tes kesuburan, benarkah ia harus melakukannya?

Apalagi melakukannya dengan… adik suaminya sendiri?!

Ponselnya bergetar. Sebuah notifikasi pesan membuyarkan lamunannya. Sasha buru-buru merogoh saku piyamanya.

Sebuah nomor tidak dikenal.

[Aku Arka. Besok jam 10 datang sendiri ke tempatku. Ingat, jangan ajak siapa pun.]

“Arka,” gumamnya, matanya masih menatap layar ponsel.

'Untuk apa dia memintaku datang?' pikirnya. “Jangan-jangan ….” Sasha menutup mulutnya, tangannya mulai gemetar dan jantungnya kembali berdetak lebih kencang.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status