All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 31 - Chapter 40

Dia memang pernah melihatnya di sisi Nona Keempat, tetapi itu bukan pakaian, hanya selembar sutra. Meskipun disebut sutra, sutra Shui Yun berbeda dari sutra biasa yang berat dan mewah, melainkan lembut dan elegan, jika tidak dilihat dekat, pola mewah yang tersembunyi tidak akan terlihat.Nona Keempat tahun lalu mendapatkan selembar sutra Shui Yun dari hadiah Zhao Yi, tetapi tidak cukup untuk membuat pakaian, Ye Ying juga tidak tega hanya menyimpannya dengan hati-hati.Sejak hari itu Jing Wen bertindak sendiri tanpa memberi tahu dan membawa masa lalu ke Qing Yi Xuan, meskipun Ye Li tidak mengatakan apa-apa, Jing Wen selalu berhati-hati takut dicari alasan untuk dihukum oleh Nona Ketiga.Namun, tidak menyangka bahwa saat ini ketidakpastian ini menarik perhatian Ye Li.Ye Li mengangguk dan tidak lagi memperhatikan Jing Wen yang sedikit gelisah, berbalik duduk di depan cermin tembaga.Qing Xia dan Qing Shuang membawa aksesori yang dikirim dari Kediaman

Begitu Ye Ying mendekat, langsung ada yang menyapa, beberapa gadis seusianya menyambut dengan jelas adalah teman-teman dekat Ye Ying. Orang lain juga segera menunjukkan senyuman menyambut Ye Ying.“Ying’er, akhirnya kamu datang, sejak kamu bertunangan dengan Pangeran Li, kita sudah lama tidak bertemu.” Seorang gadis berpakaian warna-warni dengan gembira menarik Ye Ying dan berkata.Ye Ying tersenyum, wajah cantiknya juga tersentuh sedikit merah.“Ibu menyuruhku tinggal di rumah, saya juga sangat merindukan kalian.”Setelah semua orang sibuk mengucapkan selamat kepada Ye Ying, gadis berpakaian warna-warni itu baru bertanya."Ying’er, ini… adalah Nona Ketiga Ye?”“Saya Ye Li, Nona-nona, salam kenal.” Ye Li menjawab dengan senyum.Para gadis saling bertukar pandang, merasa bahwa Nona Ketiga Ye ini tidak seburuk yang dikabarkan.Apalagi dia adalah calon Putri

"Putri Zhao Yang telah tiba!"Di atas padang rumput yang subur di Taman Peony, meja-meja yang tertata rapi dipenuhi dengan berbagai hidangan lezat dan buah-buahan segar. Para gadis berpakaian indah duduk satu per satu, berbincang dengan suara pelan.Mendengar suara kedatangan Putri Zhao Yang, mereka segera berdiri serentak dan memberi hormat."Selamat datang, Putri Zhao Yang."Putri Zhao Yang mengenakan gaun Istana yang sederhana namun elegan, meskipun usianya hampir empat puluh tahun, wajahnya yang agak dingin tetap terawat dengan baik. Sebuah pasang alis indah sedikit terangkat, jelas menunjukkan bahwa sifat Putri Zhao Yang bukanlah orang yang lembut.Putri Rong Hua dengan patuh mengikuti di samping Putri Zhao Yang, sangat berbeda dari penampilannya yang angkuh di halaman sebelumnya.Bersamanya ada seorang gadis muda berpakaian indah yang sangat cantik, matanya penuh senyum dan penasaran mengamati para gadis di sekitarnya.Namun, Ye

Hua Tian Xiang dengan sedikit penyesalan mengagumi Kecapi salju yang ada di depan. Salah satu dari lima Kecapi terkenal yang tersisa di dunia, menduduki peringkat ketiga, harta yang diimpikan oleh setiap pencinta kecapi.Ye Li semakin merasa menyesal."Saya sudah beberapa tahun tidak menyentuh kecapi."Keempat gadis itu saling bertukar pandang, dengan acuh tak acuh mengangkat bahu dan mengagumi hadiah dan orang-orang di atas panggung.Qin Zheng masih dengan pelan memperkenalkan orang-orang yang hadir kepada Ye Li."Di atas panggung itu, yang tua adalah Su Zhe, kepala akademi Tai Xue, dia juga adalah guru Kaisar saat ini. Jika bukan karena muka Putri Zhao Yang, mungkin dia tidak akan datang. Beberapa orang lainnya adalah mantan cendekiawan dan saat ini adalah Wakil Menteri Personalia, Mo Jian. Pewaris dari Kediaman Mu Yang, Mu Yang. Putra sulung dari Jenderal Zhen Bei, Leng Qing Yu."Ye Li secara diam-diam mengamati orang-orang yang disebutka

Suara rendah terdengar dari bawah panggung, diikuti oleh suara pecahan keramik yang jernih.Semua orang menoleh ke arah suara, pelayan di samping Ye Ying sedang berlutut di tanah memohon ampun, sementara wajah Ye Ying pucat menutupi lengan kirinya. Lengan kirinya sudah basah. Jelas pelayan yang tadi menghidangkan teh tidak sengaja menumpahkan teh ke tubuh Ye Ying."Ying'er..."Mo Jing Li berdiri dan melompat turun dari panggung, merangkul Ye Ying, dan menendang pelayan yang berlutut di tanah."Pergi!"Wajah Putri Zhao Yang di atas panggung langsung berubah menjadi muram, karena yang ditendang adalah pelayan dari kediaman Putri Zhao Yang."Panggil Tabit untuk memeriksa Nona Ye."Para gadis di tempat itu melihat situasi mendadak ini merasa sedikit bingung. Meskipun setiap orang berusaha menjaga sikap anggun mereka sebagai gadis bangsawan, itu tidak menghalangi mereka untuk saling bertukar pendapat dengan berbagai cara."Tsk, Ah L