Saat ini, dia malah menangis tersedu-sedu.“Syukurlah, Miselia, kamu masih hidup….”Aku mengerutkan alis.“Lepaskan tanganmu, Irfan. Luka ditubuhmu terbuka lagi!”Namun, tak peduli seberapa keras aku berusaha menarik, tanganku tetap tak bisa lepas dari genggamannya.Rasa kesal mulai muncul di hatiku, suaraku pun meninggi.“Kubilang lepaskan tanganmu!”Irfan terkejut, lalu dengan linglung melepaskan tanganku.Aku menggerakkan pergelangan tangan sebentar, lalu mengalihkan topik.“Kenapa kamu bisa ada di sini?”“Aku… aku datang untuk memberantas perampok, tapi malah jatuh ke dalam jebakan….”“Aku kira kamu sudah mati, jadi aku selalu berpikir melakukan sesuatu untukmu.”“Supaya kamu nggak lagi mengalami kecelakaan seperti di kehidupan sebelumnya, makanya aku….”Mendengar ini, aku langsung sadar… dia juga sudah terlahir kembali.Melihat reaksiku, Irfan dengan hati-hati berkata, “Miselia, kamu… kamu juga terlahir kembali, ‘kan?”Ekspresiku tetap datar, hanya dengan profesional mengganti pe
Read more