Short
Antara Penyesalan Dan Pembebasan

Antara Penyesalan Dan Pembebasan

By:  Silvia DwiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapters
0views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sejak sahabat masa kecil Irfan meninggal, dia membenciku selama sepuluh tahun penuh. Hari kedua setelah menikah, dia langsung mengajukan diri ke organisasi untuk pergi ke perbatasan. Selama sepuluh tahun itu, aku menulis surat tanpa henti, berusaha menunjukkan ketulusanku. Tapi, balasan yang kuterima selalu hanya satu kalimat. [Kalau kamu benar-benar merasa bersalah, lebih baik cepat mati saja!] Namun, saat aku diculik, dia malah menerobos markas penjahat seorang diri, menembus hujan peluru demi menyelamatkanku. Sebelum meninggal, dengan sisa tenaganya, dia menepis tanganku dengan keras. “Menikah denganmu… adalah penyesalan terbesarku….” “Kalau ada kehidupan berikutnya, kumohon jangan pernah datang menggangguku lagi….” Di pemakaman, ibu Irfan menangis penuh penyesalan. “Anakku, ini salahku… aku nggak seharusnya memaksamu….” Ayah Irfan juga menatapku penuh kebencian. “Kamu sudah membunuh Selina, sekarang juga membunuh anakku. Dasar pembawa sial! Kok kamu nggak mati saja?!” Bahkan komandan yang dulu mati-matian mendukung pernikahan kami hanya bisa menggeleng dan menghela napas. “Ini salahku yang dulu memisahkan mereka, aku benar-benar bersalah pada Irfan.” Semua orang merasa kasihan pada Irfan. Termasuk diriku sendiri. Aku dikeluarkan dari organisasi dan malam itu juga, aku menelan racun di tengah sawah yang sepi. Saat membuka mata kembali, aku mendapati diriku kembali ke malam sebelum pernikahan. Kali ini, aku memutuskan untuk merelakan semuanya.

View More

Chapter 1

Bab 1

“Miselia, jangan kira dengan mengandalkan jasa militer untuk memaksaku menikahimu, aku akan jatuh cinta padamu. Itu nggak mungkin!”

Setelah sepuluh tahun, aku kembali mendengar ejekan yang begitu familiar itu.

Irfan yang muda berdiri tepat di hadapanku, nyata dan hidup.

Dengan seragam militernya, dia tampak begitu gagah berani.

Namun, sindiran di wajahnya tetap tak bisa disembunyikan, menusuk hatiku hingga terasa perih.

Ternyata aku tidak mati dan malah kembali ke sepuluh tahun yang lalu.

Aku menahan perih di hati, menatap wajah yang kurindukan selama sepuluh tahun dengan mata tanpa berkedip.

“Aku tahu orang yang kamu cintai itu Selina. Wanita yang ingin kamu nikahi juga dia, ‘kan?”

Alis Irfan berkerut, matanya tampak penuh kewaspadaan.

“Kalau kamu sudah tahu, emangnya kenapa? Kuperingatkan padamu, jangan coba-coba main licik di belakangku, aku….”

“Aku akan merelakan kalian berdua.”

Ujarku memotong ucapannya dengan pelan.

Irfan menatapku tajam.

Lalu beberapa saat kemudian, dia berkata dengan dingin, “Aku nggak ada waktu mendengar omong kosongmu. Cepat tanda tangan, dokumen ini masih harus diserahkan ke komandan untuk diarsip.”

Dia melemparkan lembaran pengajuan dari komandan ke arahku, lalu berbalik pergi.

Melihat sosoknya yang menghilang, hatiku kembali terasa seperti ditusuk jarum.

Di kehidupan sebelumnya, aku benar-benar mencintainya habis-habisan.

Hanya karena dia pernah mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkanku, aku salah mengira kalau dia juga punya perasaan padaku.

Bahkan orang tuanya pun pernah berkata, “Irfan memang mulutnya tajam, tapi sebenarnya hatinya lembut. Kalau dia nggak menyukaimu, mana mungkin dia nekat mempertaruhkan nyawanya untuk menolongmu?”

Namun setelah menikah, aku baru sadar betapa salahnya diriku.

Begitu mendengar Selina bunuh diri, Irfan langsung mengajukan diri pindah tugas ke perbatasan.

Meninggalkanku sendirian selama sepuluh tahun lamanya. Pada akhirnya malah dikhianati orang terdekat dan dicemooh semua pihak.

Aku masih ingat jelas, saat diam-diam pergi ke perbatasan untuk menemuinya, aku mendengar sendiri apa yang Irfan katakan pada rekannya dalam keadaan mabuk.

“Aku nggak seharusnya menikahi Miselia, nggak seharusnya mengikuti kata-kata orang tuaku dan lebih nggak seharusnya nggak berada di sisi Selina saat dirinya paling membutuhkanku.”

“Aku benar-benar menyesal….”

Kata-katanya sebelum meninggal yang menyuruhku untuk jangan mengganggunya lagi, benar-benar membuatku terpuruk.

Ternyata, cintaku padanya selama sepuluh tahun, malah menjadi siksaan sepuluh tahun baginya.

Kesalahannya yang paling fatal adalah bertemu denganku.

Untungnya, takdir memberiku kesempatan untuk memulai semuanya dari awal.

Kali ini, aku tidak akan membiarkannya mati karena aku.

Merelakan dirinya adalah sebagai balas budi dariku karena dulu dirinya pernah menyelamatkan nyawaku.

Setelah semua ini selesai, semuanya akan kembali ke kehidupan masing-masing.

Aku tidak akan lagi mengganggunya di sisa hidupku.

….

Aku mengambil berkas pengajuan yang tergeletak di lantai. Di kolom nama mempelai perempuan, aku menuliskan nama Selina.

Lalu, aku pun melangkah ke pintu gerbang dan bersiap untuk naik mobil.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status