"Aku naik ojek saja," ucap Aira lagi, kukuh dengan pendiriannya.Gavin menghembuskan napas kesal. Hampir saja bentakan meluncur dari bibirnya, tapi saat melihat mata Aira yang sembab, ia menahan diri."Aku bilang naik!" suaranya meninggi, lalu sedikit mereda. "Lagian… kamu harus bertanggung jawab atas yang terjadi padaku sekarang. Kamu pikir gampang? Semua fasilitasku disita, dan itu semua gara-gara kamu. Sekarang ikut. Eyang Mandala ingin bertemu denganmu. Katakan padanya kalau aku memperlakukanmu dengan baik." Nada Gavin terdengar setengah mengancam. Ia tahu, tanpa menekan rasa bersalah dalam hati Aira, gadis itu akan tetap memilih naik angkutan umum.Benar saja, Aira terdiam. Wajahnya menunduk, seakan menimbang kata-kata Gavin, namun sorot matanya meredup."Eyang Mandala… ingin menemuiku?" Ada rasa takut yang sulit dijelaskan.Aira mengutuk dirinya dalam hati. Kenapa sempat berharap Gavin mengajaknya karena peduli? Nyatanya, lelaki itu hanya ingin memanfaatkannya."Iya," jawab G
Last Updated : 2025-10-04 Read more