Pesawat mereka mendarat dengan mulus di landasan kecil dekat rumah keluarga Raven di Indonesia. Hujan semalam telah reda, meninggalkan aroma tanah basah yang segar dan udara lembap menenangkan. Saat keluar dari pesawat, Arka menatap sekeliling dengan tajam, matanya meneliti setiap detail lingkungan, seperti predator yang selalu waspada. Rian, Raven, dan Nayla mengikutinya, masing-masing membawa tas ringan, tapi aura kewaspadaan tetap terasa di tubuh mereka. Begitu mereka melangkah menuju rumah, ibu Raven sudah menunggu dengan senyum hangat dan energi kocaknya yang khas. “Akhirnya sampai juga! Lapar, kan? Masuk aja, nanti aku siapin sarapan hangat. Eh, Arka, jangan cuma berdiri kayak patung, bantuin mereka masuk!” serunya sambil tertawa. Arka hanya mengangguk singkat, matanya masih waspada, namun sedikit tersenyum dalam hati melihat ibu Raven yang selalu bisa mencairkan suasana. Nayla tersenyum tipis, merasakan kenyamanan yang berbeda. Ayah Raven sudah pergi ke kantor pagi tadi dan b
Terakhir Diperbarui : 2025-10-07 Baca selengkapnya