Kanaya terus memikirkan ucapan Yasmine. Dari tatapan wanita itu, tak menggambarkan sedikitpun keraguan. Bahkan, Yasmine terlihat sangat bertekad kuat untuk menghancurkan Kanaya. “Ibu, bobok.” Zahra yang berada dalam dekapan Kanaya, belum juga memejamkan matanya. Bocah dua tahun lebih itu, sepertinya bisa merasakan kegelisahan yang Kanaya rasakan. “Iya, nanti ibu tidur. Sekarang, Zahra tidur dulu ya.” Dengan sangat lembut, Kanaya mengelus punggung putrinya. Biasanya, Zahra memang paling suka di elus dan itu akan membuat Zahra tidur dengan cepat. “Ibu, papa. Aku kangen.” “Zahra mau telpon papa?” Zahra anggukkan kepalanya dengan cepat. Seharian tak melihat wajah Bram, membuat Zahra begitu merindukan papa sambungnya itu. Bahkan, sejak ada Bram, Zahra sama sekali tak ingat dengan Hendra yang merupakan ayah kandungnya. “Sebentar ya, ibu telpon papa dulu.” Untuk mengobati kerinduan Zahra, akhirnya Kanaya memutuskan untuk menghubungi Bram. Meski ini sudah cukup larut, tapi ia
Last Updated : 2025-10-30 Read more