Begitu mendengar Fellis kembali kritis, Ibrahim langsung berlari masuk ke ruang gawat darurat.Isyana menatap Arlo. Tadi dia mendengar ucapan Arlo yang tajam dan penuh logika saat membalas Ibrahim. Jelas, tak ada lagi kebodohan yang dulu."Kamu benar-benar sudah sembuh?"Arlo mengangguk. "Ya! Waktu di pos perawat, tiba-tiba saja pikiranku jernih. Aku juga nggak tahu gimana bisa sembuh begitu saja!"Ucapannya itu setengah benar, setengah bohong.Tiga tahun lalu, dia secara tak sengaja memperoleh warisan Kitab Surgawi Pengobatan Abadi dari seorang tabib sakti. Kitab itu mencakup semua keahlian sang tabib seumur hidupnya. Dari ilmu pengobatan, ilmu bela diri, ilmu ramalan wajah, ilmu nasib, hingga wawasan luas dari pengalaman berkeliling dunia.Namun, begitu mendapatkan warisan itu, sebagian besar kesadarannya terkunci oleh pembatas warisan, memaksanya tenggelam dalam proses belajar. Dari luar, dia terlihat seperti orang bodoh dan gila.Hingga hari ini, setelah Kitab Surgawi Pengobatan Ab
Baca selengkapnya