Aqila memasukkan ponselnya ke dalam tas, merasakan getaran lega setelah berhasil melepaskan diri dari Fendi. Ia tidak peduli lagi apakah Fendi akan membalas dendam atau tidak. Yang terpenting adalah ia sudah menarik garis batas. Ia tidak akan lagi bermain-main lagi dengan Fendi. Terlebih sekarang ia tau bagaimana Fendi sebenarnya. Fendi kasar, arogan dan ringan tangan!Setelah mengingat apa yang dikatakan oleg Fendi di telepon, Aqila yakin telah mendapatkan penyegaran petunjuk. Ia harus bertanya pada Mina.Namun, sebelum menghubungi Mina, ia merasa harus menghubungi Fahmi. Setidaknya, ia harus tahu di mana pria yang masih berstatus suami di mata hukum negara berada.Jari-jarinya menekan kontak ‘Fahmi’ di layar. Dering pertama, kedua, dan ketiga berlalu tanpa jawaban.“Angkat, Fahmi … tolong angkat,” gumam Aqila, menahan rasa cemas.Di dering keempat, akhirnya suara Fahmi menyambutnya. Namun, bukan sapaan hangat, melainkan suara berat yang dipenuhi kelelahan.“Halo?”“Fahmi, kamu di m
Last Updated : 2025-12-04 Read more