Puding mangga itu akhirnya tersaji cantik di atas piring-piring kecil bermotif bunga. Warnanya kuning cerah, dengan tekstur lembut yang bergoyang saat piring digerakkan. Di ruang makan rumah Fahmi yang minimalis namun terasa hangat, Rina, Fahmi, dan Kekey duduk melingkar, menikmati hasil jerih payah mereka di dapur tadi."Wah, lembut banget! Enak!" seru Kekey dengan mulut yang masih penuh dengan potongan puding. Gadis kecil itu tampak begitu lahap, sendok plastik panjangnya bergerak lincah menyendok tiap bagian puding yang manis.Rina tersenyum, ada rasa hangat yang menjalar di dadanya melihat binar bahagia di mata Kekey. "Syukurlah kalau Kekey suka. Nanti kalau habis, Tante bikinkan lagi ya?""Mau! Mau!" Kekey bertepuk tangan kegirangan.Fahmi yang duduk di samping Kekey hanya bisa menatap pemandangan itu dengan perasaan campur aduk. Ia menyesap jus mangganya pelan, matanya tak lepas dari Rina. "Kamu benar-benar punya tangan ajaib, Rin. Bahkan Kekey yang biasanya susah makan kalau sor
Last Updated : 2025-12-24 Read more