Orang tua Aileen sempat terdiam, mata mereka membesar karena terkejut. Stevi menoleh ke arah Aileen lalu ke Mat. Sesaat, keheningan menyelimuti meja makan. Tapi kemudian, sebuah senyum tulus perlahan merekah di wajahnya.“Jadi begitu,” ucap Stevi pelan, matanya berkilat dengan campuran haru dan lega. “Mamah pikir selama ini kamu hanya main-main, Aileen. Tapi ternyata… Mat orangnya sopan, perhatian, bahkan mau menolong tanpa pamrih. Mamah senang akhirnya bisa bertemu dengan pacarmu.”Aileen tersenyum lega, sementara Mat tampak menunduk dengan wajah sedikit memerah. Nadya menyentuh lengan Sam sambil tersenyum bangga, melihat bagaimana keluarga itu mulai menerima Mat dengan hangat.Makan malam pun kembali dilanjutkan, kali ini dengan suasana yang jauh lebih ringan. Aileen bisa merasakan hatinya tenang, karena ia tahu, ibunya akhirnya melihat Mat sebagaimana dirinya melihatnya, seorang laki-laki yang tulus dan serius dalam mencintai.Malam itu setelah selesai makan malam Sam, Nadya, Ailee
Last Updated : 2025-09-26 Read more