"Winda, kenapa datang ke kantorku?" Ardhan bersikap tenang menghadapi istrinya.Winda mendudukkan dirinya di lengan kursi kerja suaminya. Tangannya segera melingkari leher Ardhan dengan manja. Suaranya berbisik lembut, hampir seperti desauan angin musim semi, namun penuh tuntutan di telinga Ardhan. "Sayang, kartu kredit yang kamu berikan padaku saldonya sudah habis. Tolong isikan lagi ya...."Ardhan sedikit mengernyit, tatapannya menajam, menembus manik mata Winda. "Habis lagi? Baru seminggu lalu aku mentransfer uang ke rekening kamu, kenapa bisa habis secepat ini?""Kamu tahu kan ada banyak sekali barang yang aku beli. Aku bahkan sudah memesan tas Hermes khusus dari Paris, paketnya akan segera datang. Tapi saldo rekeningku sudah habis. Sayang, transfer lagi ya ...," bujuk Winda, suaranya kini terdengar lebih merengek dan memohon.Namun, ekspresi Ardhan tetap acuh tak acuh, "Kali ini sudah tidak bisa. Kamu terlalu boros. Ayahku sudah menegurku beberapa kali karena kamu tidak bisa meng
Huling Na-update : 2025-10-02 Magbasa pa