Suamiku merasa suasana jadi tidak nyaman, dia pun cari alasan masuk ke ruang kerja untuk rapat. Tinggallah aku dan Felly di ruang tamu.Begitu melihat itu, raut wajah Felly langsung berubah kesal."Siena, barusan kamu ngomong apa di depan Johan? Jangan-jangan kamu nggak mau suamimu menolong aku ya?"Aku berusaha menahan benci di hatiku, lalu tersenyum tipis."Mana mungkin. Aku cuma takut kamu kehilangan laki-laki yang sebenarnya sayang sama kamu.""Soalnya ada pepatah, kalau dipukul tandanya sayang, kalau dimarahi tandanya cinta. Suamimu mukul kamu segitunya, pasti karena dia punya rasa sayang yang nggak bisa diungkapkan dengan cara lain.""Kamu..."Felly terdiam. Sebelum pergi, dia buru-buru bilang, "Aku mau mandi."Aku menatap punggungnya sambil tersenyum sinis. Kenangan masa laluku pun langsung muncul.Felly adalah teman kuliahku. Karena wajahnya cantik, banyak yang mengejarnya. Akhirnya, dia memilih Riko karena uang. Tidak disangka, baru beberapa bulan menikah, Riko bangkrut karena
Read more