“Astaga, kakak, kumohon berhenti. Ini sudah lewat jam makan malam, ibu pasti kerepotan di dapur, dan Ivan sebentar lagi pulang!” Deana berusaha mendorong Agra yang masih bermain di dadanya. Walaupun mengatakan sudah cukup dan akan pergi, tetapi kenyataannya pria itu belum juga pergi seolah seolah tidak merasa puas mempermainkan tubuh Deana.Sejak awal tubuh wanita itu memang membuatnya kecanduan, hingga pulang dari kantor tadi masih berada di kamarnya. Tentu saja melakukan kegiatan menggairahkan yang sebetulnya sangat Deana dambakan. Ia yakin kali ini inisiatifnya tidak akan mengecewakan Ivan.Ia mendapatkan benih Agra, tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali. Awalnya Agra bersikeras untuk menggunakan pengaman, tetapi Deana tidak melepaskannya walau hanya satu detik. Pria itu tidak memiliki pilihan lain selain membuangnya di rahim Deana.“Kamu benar-benar seperti jalang. Siapa yang mengajarimu?” Agra menjauhkan wajahnya, dan mengecup Bibir Deana sekilas. Ia tersenyum mendapati semba
Last Updated : 2025-11-18 Read more