Home / Rumah Tangga / Meminjam Benih Kakak Ipar / 12. Jalang Itu Seperti Istrimu

Share

12. Jalang Itu Seperti Istrimu

Author: Manorra Lee
last update Last Updated: 2025-11-19 22:34:18

Deana memaksa bibirnya untuk tersenyum. Berjalan mendekati Ivan seraya merapikan bajunya, lalu berdiri tepat di hadapannya.

“Aku berinisiatif menggoda kakak ipar hari ini. Kali ini aku berhasil. Aku pasti akan hamil sebentar lagi!”

Deana ragu untuk mengatakannya, tetapi ia harus mengatakannya untuk memberi alasan yang relevan kenapa dirinya berantakan. Juga, ia menebak Ivan melihat Agra tadi, dan membuatnya seperti ini.

Jika dia berhasil hamil dengan benih kakak iparnya, semua dosa menjijikan ini akan akan berakhir.

Keluarga Mahawira akan memiliki penerus, tidak akan ada yang peduli darah daging siapa yang ia kandung, Ivan akan memiliki posisi mentereng di perusahaan dan persetan dengan Agra!

Pria itu akan terlempar jauh ke dasar tanah sebagai barang tidak berguna. Tanpa istri, anak ataupun keluarga. Dia benar-benar sendiri.

“Sangat percaya diri sekali! Apa karena telah melakukannya berkali-kali selama aku tidak ada?”

Senyum di bibir Deana luntur. Ia tahu sejak awal Ivan marah, tet
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Meminjam Benih Kakak Ipar   12. Jalang Itu Seperti Istrimu

    Deana memaksa bibirnya untuk tersenyum. Berjalan mendekati Ivan seraya merapikan bajunya, lalu berdiri tepat di hadapannya.“Aku berinisiatif menggoda kakak ipar hari ini. Kali ini aku berhasil. Aku pasti akan hamil sebentar lagi!” Deana ragu untuk mengatakannya, tetapi ia harus mengatakannya untuk memberi alasan yang relevan kenapa dirinya berantakan. Juga, ia menebak Ivan melihat Agra tadi, dan membuatnya seperti ini.Jika dia berhasil hamil dengan benih kakak iparnya, semua dosa menjijikan ini akan akan berakhir. Keluarga Mahawira akan memiliki penerus, tidak akan ada yang peduli darah daging siapa yang ia kandung, Ivan akan memiliki posisi mentereng di perusahaan dan persetan dengan Agra! Pria itu akan terlempar jauh ke dasar tanah sebagai barang tidak berguna. Tanpa istri, anak ataupun keluarga. Dia benar-benar sendiri.“Sangat percaya diri sekali! Apa karena telah melakukannya berkali-kali selama aku tidak ada?”Senyum di bibir Deana luntur. Ia tahu sejak awal Ivan marah, tet

  • Meminjam Benih Kakak Ipar   11. Ketahuan?

    “Astaga, kakak, kumohon berhenti. Ini sudah lewat jam makan malam, ibu pasti kerepotan di dapur, dan Ivan sebentar lagi pulang!” Deana berusaha mendorong Agra yang masih bermain di dadanya. Walaupun mengatakan sudah cukup dan akan pergi, tetapi kenyataannya pria itu belum juga pergi seolah seolah tidak merasa puas mempermainkan tubuh Deana.Sejak awal tubuh wanita itu memang membuatnya kecanduan, hingga pulang dari kantor tadi masih berada di kamarnya. Tentu saja melakukan kegiatan menggairahkan yang sebetulnya sangat Deana dambakan. Ia yakin kali ini inisiatifnya tidak akan mengecewakan Ivan.Ia mendapatkan benih Agra, tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali. Awalnya Agra bersikeras untuk menggunakan pengaman, tetapi Deana tidak melepaskannya walau hanya satu detik. Pria itu tidak memiliki pilihan lain selain membuangnya di rahim Deana.“Kamu benar-benar seperti jalang. Siapa yang mengajarimu?” Agra menjauhkan wajahnya, dan mengecup Bibir Deana sekilas. Ia tersenyum mendapati semba

  • Meminjam Benih Kakak Ipar   10. Kepuasan

    “Apa yang kamu lakukan, Kak? Kenapa pintunya dikunci?”Deana hendak kembali membuka pintu, tetapi Agra menahan lengannya. Terpaksa ia menatap wajah pria itu, tubuhnya tegang tanpa sadar.Rahang tegas, sorot mata tajam, Agra tampak serius. Sialan! Dia tampak berkali-kali lipat lebih tampan dengan ekspresi itu, membuat Deana tidak bisa menahan untuk tidak menelan ludah.“Ivan bilang kamu bersikap aneh dan terus meminta maaf setelah makan malam itu. Apa kamu akan terus merasa bersalah dan membuat pekerjaan Ivan berantakan, huh? Berhenti bersikap kekanakan dan lupakan malam itu!”Bulu mata Deana melambai cepat dengan bibir sedikit terbuka. Apa yang sebenarnya kakak iparnya ini katakan?Keningnya mengerut. “A-aku tidak mengerti apa yang …”“Cukup katakan ‘ya’, lalu renungi,” sergah Agra, tidak ingin mendengar kata lain. Di samping sifatnya yang pendiam dan terkesan pasrah, Agra mengamati wanita ini juga suka membantah, kecuali pada suaminya. Seperti sihir, Ivan benar-benar bisa membuat w

  • Meminjam Benih Kakak Ipar   9. Bantuan

    Plak! Suara tepukan kulit yang berbenturan keras terdengar nyaring di penjuru dapur. Deana memegang pipinya yang kebas dan perih. Sedangkan Carla diam di sisinya dengan dada kembang kempis seiring napasnya yang memburu. “Beraninya mulut kotormu itu!” teriak Carla, menatap nyalang. Tangannya masih bergetar karena menampar sangat keras. Deana mengangkat kepalanya perlahan. Tidak ada bukti yang bisa ia lemparkan ke wajah Carla saat ini. Namun, setidaknya mulutnya telah mengatakan kebenaran daripada omong kosong seperti yang Carla gembar-gemborkan. Mandul, mandul, mandul! Siapa sebenarnya yang mandul! “Kenapa Ibu seperti ini? Tidak bisa menerima kenyataan?” “Jaga mulutmu!” Carla hendak menamparnya lagi, tetapi tangannya hanya menggantung di udara, lalu terhempas begitu saja. Sedangkan Deana tampak tenang sembari terkekeh sumbang. Saat tawanya berhenti, rautnya berubah sedih, suaranya mendayu dramatis. “Di matamu dia sangat sempurna tanpa cela, sedangkan aku tampak san

  • Meminjam Benih Kakak Ipar   8. Wanita Baik Untuk Pria Mandul?

    “Seharusnya kurang dari setengah jam kamu sudah sampai, tapi apa? Ini sudah masuk jam makan siang dan kamu baru datang. Kenapa tidak menjawab teleponku? Kamu sengaja ingin membuatku kerepotan dan terlihat bodoh di depan ayahmu?” oceh Satya diakhiri dengusan kasar.Agra menatap sekertarisnya itu dengan wajah datar, tanpa mengatakan apa pun.Reaksi yang tidak jauh berbeda dengan batu beku itu membuat Satya mendecih sinis. “Terlalu menikmati tubuh jalang sampai lupa waktu, eh?” cibirnya.Sialan memang! Tengah malam ia tiba-tiba dihubungi dan dipaksa oleh orang yang sedang dimabuk cinta untuk mengantarkannya ke hotel. Tidak cukup di sana, dengan tidak tahu malu pria dingin itu menyuruhnya untuk membeli dua kotak pengaman. Entah berapa ronde yang akan dia lakukan hingga perlu pengaman sebanyak itu.“Tck! Dia bukan jalang!”“Lalu apa?” Satya melotot garang. “Desahannya persis seperti jalang haus sentuhan!” Ia mendengar dengan jelas suara apa saja yang ada di dalam mobil semalam.“Berhenti

  • Meminjam Benih Kakak Ipar   7. Apakah Berhasil, Deana?

    “Bukankah kalian pergi pagi-pagi sekali untuk memeriksakan kandungannya yang bermasalah?” Carla memicingkan mata, menatap putra sulung dan menantunya bergantian. Ia tahu semalam mereka terlibat makan malam di luar, apa sebenarnya mereka ingin membicarakan soal kandungan secara diam-diam?Apa dia begitu malu hingga pagi ini pergi pagi-pagi sekali? Apa yang sebenarnya mereka sembunyikan? Carla benar-benar penasaran!“Ya,” jawab Agra sembari melirik Ivan yang sudah pucat.“Lalu bagaimana keadaannya?” Dengan penuh penasaran Carla mengikuti Agra berjalan masuk ke dalam rumah. Sedangkan Ivan berdiri di tempat, menatap tajam Deana yang berjalan pelan ke arahnya. Gerakannya seperti siput, membuat Ivan tidak sabar untuk memarahinya.“Tidak tahu. Tanyakan saja pada Deana.”“Bagaimana kamu ini! Cepat katakan apa hasilnya! Apa dia mandul?”“Kurasa tidak, Ibu ….”Samar-samar Deana mendengar ocehan Carla dari dalam rumah. Ia berhenti di depan Ivan sambil menunduk, meremat samping dressnya untuk m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status