All Chapters of Crystalville : Hukuman, Doff dan Pintu Gerbang Crystalville: Chapter 21 - Chapter 30

Public Lazulite itu berhenti di sebuah shelter yang terlihat tidak terawat, banyak ilalang tumbuh di sekitarnya, lampunya pun sudah redup ditambah dengan pohon-pohon besar yang rindang disekitarnya semakin menambah kesan menyeramkan. Mereka segera turun dari Public Lazulite, karena di shelter inilah sepertinya penumpang terakhir diturunkan.“Apakah kita harus berjalan bersama dengan teman-teman anehmu ini, Marca?” tanya Jella.“Sepertinya begitu Bu, atau panggil saja Don kemari Bu?” “Ah.. dia bisa apa? Hanya menyusahkan saja.”“Aku panggil dia ya Bu?” Marca mengeluarkan sesuatu dari dalam bajunya, sebuah kotak besi yang terlihat bercahaya dalam suasana redup dan gelap itu. Marca menutup matanya lalu mengucapkan sesuatu dengan lirih, sama sekali tak terdengar.“Si Bodoh itu pasti sedang melakukan eksperimen bodoh di bengkel anehnya itu.” ungkap Jella.Kotak itu adalah hasil eksperimen Don yang diberikan pada Marca untuk saling berkomunikasi satu sama lain.❖ ❖ ❖“Sebentar lagi Don dat

Vesuvian Family1). Lee Vesuvian (Kakekku)Tempat, tanggal lahir : Epidote, 12 JanuariCiri fisik : Rambutnya beruban, memelihara jenggot panjang, selalu memakai kacamata dengan bentuk frame bulat dan kecil, Ia tidak mau mengganti kacamatanya dengan yang baru meskipun salah satu gagang framenya yang sebelah kiri sudah patah.Usia : 73 tahunKebiasaan : membaca buku dimanapun Ia berada.Aktifitas sehari-hari : menghabiskan waktu di perpustakaan kediaman Vesuvian, setelah pensiun dari jabatan menteri di Kementerian Tenaga Kerja Crystalville.----------2). Bit Ravindee (Nenekku)Tempat, tanggal lahir : Epidote, 3 OktoberCiri fisik : Rambut keriting dan beruban, selalu mamakai tudung sebagai penutup kepala yang Ia sulam sendiri, karena Ia membuat dalam jumlah banyak maka Ia selalu memakainya secara bergantian meskipun kadang warnanya terlalu mencolok untuk wanita seusianya.Usia : 71 tahunKebiasaan : Duduk di kursi goyang di ruang keluarga yang berada tepat di ruangan tengah rumah ini s

Ruangan itu cukup besar untuk ukuran ruang kerja di dalam rumah, lemari-lemari dan rak-rak buku yang tinggi berjejeran di setiap sudut ruangan, lampu gantung yang terpasang memang sengaja dinyalakan dengan intensitas cahaya yang cukup tinggi hingga membuat ruangan ini sangat jelas terlihat di mata tanpa gangguan sedikitpun. Lampu itu disesuaikan dengan kondisi ruangan yang notabene-nya adalah ruangan kerja. Tak perlu diragukan lagi, Zinc Vesuvian selalu menghabiskan sebagian waktunya dalam kurun Senin hingga Sabtu di ruangan yang dominan warna coklat tua itu, segera setelah Ia pulang dari kantor Kementerian Crystalvillager di kota Diopside.Zinc Vesuvian adalah seseorang yang berkomitmen kuat dan bertanggung jawab pada tugas yang diembannya. Sedikit bercerita, ketika Ia baru pertama kali dilantik menjadi menteri Crystalvillager, dalam konferensi pers Ia mengatakan pada seluruh penduduk Crystalville bahwa pada hari kerja, Ia adalah milik semua penduduk Crystalville, apapun yang Ia laku

Ome terlihat kecewa dengan perlakuan yang Ia dapat dari Marca. Ia menilai itu sebuah tindakan tidak sopan bahkan Ome sempat mengomel-omel pada Marca sesaat sebelum mereka berlima sampai di kamar Marca yang terletak di lantai bawah, bersebelahan dengan kamar Frederica. Marca menutup pintu kamarnya dengan segera begitu kelimanya telah masuk ke dalam kamar miliknya itu.“Bodoh!!!!” Marca terlihat jengkel dengan ulah Ome barusan.“Bodoh?” Ome mengelak, tentu saja ia tidak terima dengan satu kata itu yang sama sekali jarang ia dengar dari seseorang selama hidupnya.“Iya... bodoh kalian! Mana mungkin kalian dapat mengikuti permainan itu tanpa sayap? Kalian ingin mereka semua mengetahui siapa kalian sebenarnya dan melaporkan kalian pada pihak keamanan istana, lalu menjebloskan kalian ke penjara Downville?” ujar Marca. Mendengar kalimat yang diucapkan Marca barusan membuat Ome menyadari betapa kelirunya tindakan yang Ia lakukan, Ia kini menunduk dengan wajah merah padam.“Maafkan Aku, Aku lu

Mereka telah sampai di depan kediaman Beryl. Saat itu pukul 17.00 tepat waktu Crystalville, perjalanan tadi memakan waktu yang cukup lama dan banyak energi yang terkuras. Kini, rombongan mereka berjumlah delapan setelah bertambahnya nenek tua yang Atha ajak bergabung, mereka berhenti di sebuah pos keamanan sebelum masuk ke dalam kediaman Beryl.Pos keamanan itu rupanya sengaja di pasang Beryl untuk melindungi rumahnya dari penyusup-penyusup yang mungkin mempunyai ide jahat untuk menghancurkan karirnya ataupun berniat mencuri beberapa resep rahasianya.Zinc mengatakan, pada awalnya Beryl sama sekali tak menginginkan adanya penjagaan berlebihan pada kediamannya atau pun beberapa tempat praktek di kota Epidote, Diobside dan kota-kota besar lain seperti Cerrusite dan Sphalerite.Tetapi hal itu berubah setelah kejadian lima tahun yang lalu, ada sebuah rombongan penyusup yang memakai jubah hitam masuk secara menyebar ke dalam tempat praktek Beryl untuk memasukkan racun ke dalam ramuan obat y