“Selamat malam, Naina ….” Suara itu! Demi Tuhan, suara itu yang selama ini kerap menghantui tidur Sasi. Seketika tubuh wanita itu menegang. Ia terus memundurkan langkahnya. “Aku sangat merindukanmu, Naina ….” Pria itu tertawa miris, seakan tengah menertawakan dirinya sendiri. Sasi panik, ia meremas lukisan yang masih berada dalam genggamannya. “Ayo, kita pergi dari tempat ini. Aku janji, aku akan membawamu jauh dari kota ini. Kita akan hidup bahagia, seperti yang telah kita rencanakan sebelumnya.” Pria itu melangkah masuk, Sasi terus mundur dengan langkah takut-takut sebelum pada akhirnya ia berlari. Namun, sayang lengannya segera dicekal oleh pria berambut sebahu tersebut. “Jangan takut, aku akan membawamu kembali ke tempat dimana kita akan hidup bahagia.” Brian telah menerima sejumlah uang dari Tommi untuk mengetahui di mana wanita itu tinggal saat ini. Antara percaya dan tidak percaya, Sasi—yang begitu dicintainya selama ini—bagaimana bisa hidup nyaman dengan se
Last Updated : 2025-10-10 Read more