“Mas Reno? Mas Reno udah tahu belum kalau Kakak hamil?” Karina menggeleng. “Belum. Rencananya Kakak mau bikin kejutan buat Mas Reno.” Masih menutup mulutnya dengan tangan, Annaya memekik senang sambil sesekali melompat kecil. “Kak, Kak, ya ampun serius kita harus sebarin kabar ini di grup keluarga biar kaget semuanya!” Annaya hampir histeris, sebelah tangannya mencengkeram pundak Karina bagai takut hilang kendali. “Kakak belum periksa ke dokter, Naya. Kalau sudah dipastikan sama dokter, Kakak memang hamil, dan janinnya tumbuh sehat, baru Kakak berani sebarkan.” Karina menjawab tenang. “Kak ….” Annaya menatap Karina penuh haru, satu tangannya masih saja menempel di wajah, matanya berkaca-kaca. “Sumpah aku seneng banget Kak. Selamat ya Kak …." Annaya meraih pundak Karina mendekat, memeluk Karina erat. Kehangatan itu serta merta membuat air mata Karina meleleh. Betapa nuraninya teriris ngilu menyadari dosanya yang harus mengkhianati seseorang setulus Annaya. Atau, bolehkah d
Last Updated : 2025-10-24 Read more