Langit pagi di Kota Langit Kedua begitu jernih, seperti lembaran kertas kosong yang menunggu untuk ditulis ulang. Angin membawa aroma tanah yang basah dan daun-daun muda yang baru tumbuh setelah hujan semalam. Dunia ini, yang dulu terjerembab dalam kehancuran, kini perlahan menjadi rumah lagi.Rafa duduk di balkon kecil rumah batu yang mereka bangun bersama penduduk kota. Di depannya, hamparan ladang luas terbentang — hijau, hidup, dan penuh suara burung. Ia memandangi pemandangan itu dengan senyum tipis yang sarat rasa syukur dan kehilangan.Di pangkuannya, terbuka buku kulit tua milik Ryan Alexander. Buku yang ditemukan di bawah reruntuhan menara Eterna Corp. Tulisan tangan ayahnya masih jelas terbaca — padat, rapi, dan penuh kalimat yang tak sekadar menjelaskan dunia, tapi juga memahami manusia.Rafa membacanya perlahan, seakan setiap kata adalah napas terakhir seorang ayah yang disampaikan melalui tinta.“Jika dunia kelak terlahir kembali, jangan biarkan ia dikuasai oleh keserakah
Terakhir Diperbarui : 2025-10-28 Baca selengkapnya