Sore itu, setelah kelas selesai, Arya menyalakan aplikasi ojolnya. Ia berkeliling di area sekitar tempat yang ia duga adalah tempat kerja Daisy. Ia sudah berulang kali melakukan ini, dan setiap kali ia melakukannya, hatinya dipenuhi campuran antara harapan dan kekecewaan. Kali ini, saat ia memutar motornya di sebuah tikungan, matanya menangkap sosok yang tak asing. Berjalan gontai di trotoar, sambil membetulkan tas jinjingnya, adalah Daisy. Wajahnya terlihat lelah, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Jantung Arya berdegup kencang. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Awalnya ia ingin diam-diam melewatinya, tetapi entah keberanian dari mana, ia meminggirkan motornya dan melepas helm. "Daisy?" panggilnya. Daisy menoleh, matanya melebar saat melihat Arya. "Arya? Kok... kamu di sini?" tanyanya, kaget. "Iya, lagi narik," jawab Arya, sambil menunjuk jaket ojolnya. "Mau pulang? Kalau mau, aku antar sampai stasiun atau rumah." "Boleh, tapi sampai stasiun saja, ya," kata Daisy deng
Last Updated : 2025-09-21 Read more