Pemulihan Hasa berjalan cukup cepat, berkat perawatan intensif dan semangatnya yang tinggi. Hari ini, setelah beberapa pemeriksaan terakhir, dia diperbolehkan pulang. Selama di rumah sakit, tiada hari tanpa ditemani oleh Dama. Pria itu benar-benar menunjukkan keseriusannya, bahkan rela membawa pekerjaannya dan berkutat dengan laptop di samping ranjang Hasa demi menemaninya. Ruangan rawat itu terasa hangat dengan kehadiran Dama.Pintu ruangan terbuka, menampakkan sosok Rania yang anggun melangkah masuk."Ibu!" Dama terkejut melihat ibunya datang berkunjung, tidak menyangka Rania akan menyempatkan diri.Rania tersenyum tipis, mendekati ranjang Hasa. "Sepertinya aku terlambat menjengukmu," katanya, menyesali keterlambatannya.Hasa membalas senyum itu dengan tulus. "Meski begitu aku sangat berterima kasih," ucapnya pelan, suaranya masih agak lemah.Rania melangkah semakin dekat, sorot matanya kini berubah lebih serius. "Kudengar kecelakaanmu disengaja?" tanyanya tanpa basa-basi."P
Last Updated : 2025-11-26 Read more