Namun, Ace tak sempat menunjukkan rasa sakit. Dengan ketenangan mematikan, ia mulai mengubah tempo. Kakinya bergerak ringan, tangannya seperti bayangan. Ia mengitari Victor, lalu mengunci celah dalam pertahanannya.Dua pukulan cepat meluncur. Satu ke rusuk, satu lagi ke perut.Victor terhuyung.Ace tak berhenti. Dengan teknik tinju murni yang nyaris seperti tarian maut, ia melesakkan jab tajam ke hidung lawan, lalu satu pukulan keras ke sisi rahang.Bugh!Victor jatuh terduduk.Gym langsung meledak dalam sorak sorai. Para anggota yang menyaksikan, termasuk beberapa kru, melompat kegirangan. Bahkan Yoshi, yang awalnya waspada dan siap turun tangan jika Victor berbuat keterlaluan, kini berdiri melongo, kagum tak percaya.“Gila… direktur satu itu boleh juga,” gumamnya pelan, lalu tertawa lega.Ace berdiri di tengah ring, masih dengan ekspresi dingin. Darah menetes di ujung bibirnya, tapi tubuhnya tetap kokoh. Ia tidak mengangkat tangan, tidak mengacungkan jari, tidak menyombongkan kemena
Last Updated : 2025-10-21 Read more